Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku meminta aparat keamanan menyekat jalan raya di kawasan tertentu di Kota Ambon guna mencegah konvoi warga pada malam takbiran, yang dikhawatirkan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Kami dari MUI Maluku juga sudah melakukan imbauan dan tauziah kepada masyarakat muslim yang ada di Kota Ambon namun kami harap kepada aparat keamanan untuk tetap melaksanakan antisipasi dengan maksimal," pinta Ketua MUI, Abdullah Latuapo, di Ambon, Sabtu.
Latuapo mengaku sudah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan. Koordinasi dilakukan untuk mengamankan pawai di malam takbiran nanti.
"Kita umat Islam telah melaksanakan puasa selama sebulan dan jangan sampai kita rusak dengan melakukan pawai atau konvoi ugal-ugalan atau balap liar yang dapat menyebabkan hal yang tidak kita inginkan bersama," katanya.
Baca juga: Kapolda Maluku imbau masyarakat tidak takbiran keliling jelang Lebaran
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat muslim Maluku agar tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari saat pembagian zakat fitrah hingga pelaksanaan sholat Idul Fitri nanti.
"Kepada seluruh tokoh agama yang ada di Maluku, saya mewakili umat Islam yang ada di Maluku mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja samanya dalam menjaga Kamtibmas selama ini, semoga Maluku tetap aman dan damai," pintanya.
Baca juga: Sebagian umat Muslim di Kota Ambon tetap gelar takbir keliling dan konvoi
Sementara itu, Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Asep Saepudin mengatakan, pihaknya bersama Polres jajaran, dibantu TNI dan instansi terkait lainnya telah dikerahkan untuk mengamankan perayaan Idul Fitri.
"Kami menerjunkan 3.530 personel gabungan yang terdiri dari 2.478 personel Polri, 402 Personel TNI dan 650 personel dari instansi terkait seperti Basarnas, Perhubungan, Satpol Pp, BNPB, BMKG dan yang lainnya, kami juga membangun pos pengamanan dan pelayanan di tempat fasilitas umum serta pos terpadu dengan mengedepankan pelayan mudik yang bertujuan agar adanya rasa aman kepada umat muslim yang merayakan lebaran," katanya
Saat pengamanan malam Idul Fitri, Saefudin mengatakan Polda Maluku akan merekayasa jalur lalu lintas untuk mengalihkan arus konvoi atau pawai takbiran nanti.
"Seluruh anggota akan kami ploting termasuk personel polwan yang ditempatkan pada pos pelayanan dan penyekatan karena Ops Ketupat ini adalah operasi kemanusiaan dengan tujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat yang akan merayakan lebaran karena kita tau bersama kota Ambon merupakan etalase dari Maluku olehnya itu jika kota Ambon aman maka Maluku aman," tambahnya.
Ia mengaku, pihaknya juga akan mengantisipasi potensi kerawanan atau kejahatan yang bisa terjadi saat lebaran. Seperti curah, curanmor, balap liar, dan penyakit masyarakat lainnya.
"Kami akan siap mengantisipasinya termasuk peredaran miras di masyarakat. Kami harapkan kerja sama semua elemen masyarakat sehingga apa yang menjadi kehawatiran kita bersama akan dapat dihindari," pintanya.
Selain itu, Ketua Sinode GPM Pdt. Elifas Tomix Maspaitella mengaku, momentum puasa dan lebaran seperti tahun-tahun sebumnya menjadi berkat bagi umat Kristiani yang membatu dan berpartisipasi dalam menjaga kedamaian.
"Kami warga gereja butuh waktu atau momentum dalam merajut tali persaudaraan seperti hari lebaran dan ini untuk menghidupkan kembali rasa persaudaraan orang basudara dan kami menghimbau warga gereja untuk mendukung keamanan dan kenyamanan saudara muslim kita yang sedang menjalankan ibadah puasa di sisa hari di bulan Ramadan ini," ajaknya.
Maspaitella juga mengaku, untuk perayaan lebaran nanti, pihaknya akan menggerakan AMGPM untuk bersama-sama menjaga keamanan di tempat-tempat ibadah.
"Kami pihak gereja akan menggerakkan angkatan muda kami untuk sama-sama menjaga keamanan di tempat ibadah seperti masjid dan yang lainnya bersama pihak kepolisian dan TNI dan kami AMGPM siap untuk menetralisasi situasi aman di Maluku," pungkasnya.
Baca juga: Polda Maluku sekat kawasan dianggap rawan saat malam takbiran
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022