Harga beras di sejumlah pasar sentra Gamalama Ternate, Maluku Utara (Malut) terus alami kenaikan karena tingginya permintaan terutama saat menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
Salah seorang pedagang di Pasar Gamalama Ternate, Hi Hasan Muhammad di Ternate, Sabtu mengatakan, beras eceran berkualitas merek bibir merah dan beras spesial dijual dengan harga Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per kilogram.
Menurut dia, kenaikan harga ini, karena pedagang mengambil di distributor dengan harga yang tinggi, sehingga harga beras yang dijual ke masyarakat juga disesuaikan.
Sementara itu Kepala Gudang Bulog Ternate Zadrach Evert Pattiwael menambahkan, untuk stok beras di Maluku Utara kurang lebih 700 ton dan sedang dalam perjalanan sekitar 5.600 ton.
"Untuk stok kebutuhan beras masih aman sampai dengan lebaran, selesai lebaran juga masih aman," tambahnya.
Ia juga menyampaikan dukungan dengan adanya program pemerintah daerah yang melaksanakan kegiatan pasar murah,dan Bulog siap memasok beras ke kegiatan tersebut.
Selain itu pihaknya menjamin ketersediaan stok minyak goreng dan beras di gudang Bulog masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.
"Untuk ketersediaan stok minyak goreng saat ini sebanyak 11 ribu liter, sedangkan untuk stok beras masuk ke Ternate mencapai 400 ton dan saat ini yang tersedia 5.600 ton bisa terpenuhi hingga enam bulan ke depan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan menambah stok minyak goreng sebanyak 25 ribu liter, agar dengan stok itu mengantisipasi kebutuhan masyarakat di bulan suci Ramadhan.
Menyinggung mengenai kualitas, kata dia, bahwa stok beras maupun minyak goreng selain aman dan bagus untuk dikonsumsi juga kualitasnya bisa tahan lama.
"Masyarakat di Provinsi Maluku Utara jangan ragu dengan stok pangan kami, karena semua bagus dan baik untuk dikonsumsi serta harganya terjangkau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Salah seorang pedagang di Pasar Gamalama Ternate, Hi Hasan Muhammad di Ternate, Sabtu mengatakan, beras eceran berkualitas merek bibir merah dan beras spesial dijual dengan harga Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per kilogram.
Menurut dia, kenaikan harga ini, karena pedagang mengambil di distributor dengan harga yang tinggi, sehingga harga beras yang dijual ke masyarakat juga disesuaikan.
Sementara itu Kepala Gudang Bulog Ternate Zadrach Evert Pattiwael menambahkan, untuk stok beras di Maluku Utara kurang lebih 700 ton dan sedang dalam perjalanan sekitar 5.600 ton.
"Untuk stok kebutuhan beras masih aman sampai dengan lebaran, selesai lebaran juga masih aman," tambahnya.
Ia juga menyampaikan dukungan dengan adanya program pemerintah daerah yang melaksanakan kegiatan pasar murah,dan Bulog siap memasok beras ke kegiatan tersebut.
Selain itu pihaknya menjamin ketersediaan stok minyak goreng dan beras di gudang Bulog masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.
"Untuk ketersediaan stok minyak goreng saat ini sebanyak 11 ribu liter, sedangkan untuk stok beras masuk ke Ternate mencapai 400 ton dan saat ini yang tersedia 5.600 ton bisa terpenuhi hingga enam bulan ke depan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan menambah stok minyak goreng sebanyak 25 ribu liter, agar dengan stok itu mengantisipasi kebutuhan masyarakat di bulan suci Ramadhan.
Menyinggung mengenai kualitas, kata dia, bahwa stok beras maupun minyak goreng selain aman dan bagus untuk dikonsumsi juga kualitasnya bisa tahan lama.
"Masyarakat di Provinsi Maluku Utara jangan ragu dengan stok pangan kami, karena semua bagus dan baik untuk dikonsumsi serta harganya terjangkau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024