Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku berkomitmen memberikan sanksi tegas pada para pedagang atau pengusaha yang menaikkan harga pangan secara tidak wajar pada Ramadhan hingga Idul Fitri 2025.
"Kita ingin memastikan bahwa stok bahan pokok pada bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2025 tersedia bagi seluruh masyarakat. Kepada distributor dan pedagang saya minta untuk tidak menaikkan harga secara tak wajar," kata Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath di Ambon, Jumat.
Hal itu sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian yang mengingatkan pengusaha-pengusaha yang menaikkan harga komoditas pangan strategis misalnya beras ataupun minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan dapat dikenakan sanksi administrasi dan apabila masih melanggar aturan usaha yang bersangkutan bisa disegel.
Oleh sebab itu, Wagub menegaskan pemerintah daerah mempunyai standar harga dan dirinya meminta untuk semua pihak dapat mengikuti aturan yang ada.
"Tak ada alasan bagi para pengusaha untuk menaikkan harga, karena ketersediaan barang-barang cukup, selama Ramadhan," ucapnya.
Wagub menambahkan, pemerintah provinsi Maluku bersama dengan pemangku kepentingan terkait di Maluku bekerja keras, agar angka inflasi tetap stabil, dan hal yang sama juga ia inginkan agar dilakukan oleh bupati wali kota se-Maluku.
Sementara itu laporan Asisten II Bidang Perekonomian Provinsi Maluku Kasrul Selang mengatakan komoditas pangan di daerah itu kini terpantau aman.
"Bawang putih yang ada untuk Maluku saat ini mencapai 430 ton," katanya
“Sedangkan untuk beras kebutuhan mencapai 21 ribu ton, namun ketersediaan sekarang ada sebanyak 47 ribu ton. Tentu cukup sampai 40 hari ke depan,” katanya lagi.
Untuk beras sendiri harga rata-rata di pasaran berada di angka Rp17.575 per kilogram.
Selanjutnya, ketersediaan komoditas telur juga telah mencapai 4.000 ton dari kebutuhannya yang hanya sekitar 1.000 ton.
Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, harga telur ayam di Ambon berkisar antara Rp36 ribu sampai Rp37 ribu perkilo atau berkisar Rp60-63 ribu per satu rak.
Begitu juga dengan daging dengan harga rata-rata Rp151-154 ribu perkilo.
"Gula pasir hingga minyak goreng juga ketersediaan cukup, dan tetap akan dikoordinasikan dengan baik,” ujar Kasrul
Disamping itu pihaknya juga memastikan kelancaran berbagai moda transportasi untuk menjamin arus mudik dan arus balik pada periode Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini.
“Kita tetap pantau, jangan sampai misalnya ada transportasi yang terganggu katakanlah hujan dan ada jembatan yang tidak bisa lewat itu pasti kita lakukan intervensi. Tadi pak wagub sudah arahkan, ada langkah langkah teknis, nanti teman-teman kadis juga melakukan hal-hal yang perlu kita lakukan,” tuturnya.