Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara mendukung Pemerintah Provinsi Maluku dalam mengendalikan inflasi di daerah itu melalui kegiatan pasar murah.
"Kami siap mendukung Pemerintah guna pengendalian inflasi dengan menyalurkan beras, minyak goreng dan gula pasir dengan harga yang terjangkau pada kegiatan pasar murah baik yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Maluku maupun kabupaten dan kota," kata Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Sabtu.
Menurut dia pihaknya mendukung semua kegiatan pemerintah untuk mengendalikan inflasi di Maluku, apalagi stok Bulog Maluku dan Maluku Utara saat ini cukup banyak dan tersebar di gudang-gudang yang ada.
Dia mengatakan, selain mendukung pelaksanaan pasar murah, Bulog juga tetap menyalurkan beras, minyak goreng dan gula pasir ke Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog Maluku yang tersebar di daerah itu.
"Kita punya stok beras cukup banyak saat ini yakni 10.000 ton yang tersebar di gudang Kota Ambon, Tual, Saumlaki dan juga di Buru," ujarnya.
Ada juga penambahan 14.600 ton beras impor asal Vietnam yang diangkut dengan tiga kapal, dengan demikian kalau semuanya sudah masuk gudang berarti stok beras semuanya 24.600 ton, dan cukup mengisi permintaan hingga enam bulan ke depan.
Mara menjelaskan, dari tiga kapal satu sudah masuk dan bersandar di pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang mengangkut 5.000 ton, sambil menunggu cuaca baik untuk dilakukan pembongkaran, sedangkan dua lainnya sudah berada di perairan Maluku, tinggal masuk ke Ambon.
Untuk stok kebutuhan lainnya, yakni gula pasir di gudang Bulog tersedia 26 ton, dan yang dalam proses pengiriman ke Maluku sekitar 50 ton. Sedangkan untuk minyak goreng tersedia 38 ribu kiloliter.
Sebelumnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku menggencarkan pasar murah untuk menekan inflasi di daerah itu yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2024 menyentuh 3,21 persen.
“Dibutuhkan kerja sama berbagai pihak dalam penanganan inflasi, guna menjaga kestabilan harga bahan pokok yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi salah satunya melalui pasar murah,” kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie.
Menurutnya pasar murah tersebut harus dilakukan pada 11 kabupaten dan kota di Maluku termasuk tiga daerah yang masuk dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Kota Ambon, Tual dan Kabupaten Maluku Tengah.
Sadali menjelaskan Kabupaten Maluku Tengah telah menjaga inflasi tahunan dengan baik pada Mei 2024 dengan angka 1,01 persen, sementara untuk Kota Tual 3,70 persen , dan Kota Ambon 4,61 persen sehingga memicu naiknya angka inflasi di tingkat provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Kami siap mendukung Pemerintah guna pengendalian inflasi dengan menyalurkan beras, minyak goreng dan gula pasir dengan harga yang terjangkau pada kegiatan pasar murah baik yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Maluku maupun kabupaten dan kota," kata Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Sabtu.
Menurut dia pihaknya mendukung semua kegiatan pemerintah untuk mengendalikan inflasi di Maluku, apalagi stok Bulog Maluku dan Maluku Utara saat ini cukup banyak dan tersebar di gudang-gudang yang ada.
Dia mengatakan, selain mendukung pelaksanaan pasar murah, Bulog juga tetap menyalurkan beras, minyak goreng dan gula pasir ke Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog Maluku yang tersebar di daerah itu.
"Kita punya stok beras cukup banyak saat ini yakni 10.000 ton yang tersebar di gudang Kota Ambon, Tual, Saumlaki dan juga di Buru," ujarnya.
Ada juga penambahan 14.600 ton beras impor asal Vietnam yang diangkut dengan tiga kapal, dengan demikian kalau semuanya sudah masuk gudang berarti stok beras semuanya 24.600 ton, dan cukup mengisi permintaan hingga enam bulan ke depan.
Mara menjelaskan, dari tiga kapal satu sudah masuk dan bersandar di pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang mengangkut 5.000 ton, sambil menunggu cuaca baik untuk dilakukan pembongkaran, sedangkan dua lainnya sudah berada di perairan Maluku, tinggal masuk ke Ambon.
Untuk stok kebutuhan lainnya, yakni gula pasir di gudang Bulog tersedia 26 ton, dan yang dalam proses pengiriman ke Maluku sekitar 50 ton. Sedangkan untuk minyak goreng tersedia 38 ribu kiloliter.
Sebelumnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku menggencarkan pasar murah untuk menekan inflasi di daerah itu yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2024 menyentuh 3,21 persen.
“Dibutuhkan kerja sama berbagai pihak dalam penanganan inflasi, guna menjaga kestabilan harga bahan pokok yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi salah satunya melalui pasar murah,” kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie.
Menurutnya pasar murah tersebut harus dilakukan pada 11 kabupaten dan kota di Maluku termasuk tiga daerah yang masuk dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Kota Ambon, Tual dan Kabupaten Maluku Tengah.
Sadali menjelaskan Kabupaten Maluku Tengah telah menjaga inflasi tahunan dengan baik pada Mei 2024 dengan angka 1,01 persen, sementara untuk Kota Tual 3,70 persen , dan Kota Ambon 4,61 persen sehingga memicu naiknya angka inflasi di tingkat provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024