Dinas Pertanian Kota Ternate, Maluku Utara, akan mengembangkan program pertanian berbasis perkotaan dengan fokus pada tanaman hortikultura untuk mengurangi ketergantungan pada produk hortikultura dari daerah lain.

"Harga produk hortikultura di Ternate, seperti cabai, bawang dan tomat selama ini selalu fluktuatif karena sangat tergantung pada kelancaran pasokan dari daerah lain, seperti Sulawesi Utara dan Jawa Timur," kata Kepala Distan Ternate Thamrin Marsaoly di Ternate, Selasa.

Melalui pengembangan program pertanian berbasis perkotaan diharapkan ketergantungan itu tidak terjadi lagi, karena kalau pun terjadi keterlambatan pasokan dari daerah lain kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dari produksi setempat.

Menurut dia, Distan menargetkan melalui program pertanian berbasis perkotaan itu kebutuhan hortikultura di Ternate sekitar 30-50 persen bisa dipenuhi dari produksi para petani setempat.

Program tersebut di antaranya akan diimplementasikan melalui pemanfaatan lahan tidur serta lahan pekarangan masyarakat dengan menerapkan pola budidaya yang baik, sehingga tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selain itu, menurut Thamrin Marsaoly, Distan akan memaksimalkan peran penyuluh pertanian di daerah ini yang jumlahnya lebih dari 50 orang untuk membimbing para petani dalam pembudidayaan tanaman hortikulturan, mulai dari pengolahan lahan, pemilihan bibit, pemeliharaan panen sampai pascapanen.

Distan akan mengupayakan penambahan dana insentif para penyuluh pertanian di daerah ini agar mereka lebih termotivasi dalam membimbing para petani, selain itu juga akan memberikan berbagai bantuan kepada para petani, di antaranya bibit dan pupuk.

Ia menambahkan, salah satu permasalahan yang dihadapi para petani di Ternate dalam mengembangkan tanaman hortikultura selama ini adalah keterbatasan sumber air untuk menyiram tanaman, karena di daerah ini tidak ada sungai atau sumber mata air yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan itu.

Salah satu solusi yang akan diupayakan Distan terkait dengan kendala itu adalah membagikan fasilitas tandon air kepada para petani untuk menampung air hujan yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019