Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Pertanian akan mengintensifkan program pengembangan komoditas pertanian melalui gerakan orientasi ekspor untuk rakyat sejahtera.
"Terobosan ini menyikapi janji Mentan Syahrul Yasin Limpo akan membantu program gerakan orientasi ekspor untuk rakyat sejahtera yang digagas oleh Dinas Pertanian," kata Kepala Biro Protokol, Kerjasama dan Komunikasi Publik Pemprov Malut, Muliadi Tutupoho di Ternate, Rabu.
Dia mengemukakan, Gubernur Malut, Abdul Ghani Kasuba dan Mentan Syahrul Yasin Limpo bakal membahas pengembangan sektor pertanian, mengingat potensi sektor itu sangat besar di daerah ini sehingga perlu dorongan semua pihak, baik dari daerah hingga pusat.
Program Gerakan Orientasi Ekspor Untuk Rakyat Sejahtera( Gosora) , kata Mulyadi, difokuskan pada tiga komoditi utama yakni pala, kelapa dan cengkeh.
"Kita semua berharap setelah pertemuan itu akan memberikan dampak positif bagi pertanian dan petani bisa lebih sejahtera sehingga kebutuhan masyarakat juga terpenuhi," ujarnya.
Muliadi mengemukakan, Gubernur Malut berkomitmen mendorong ekspor komoditi pertanian langsung ke negara-negara Eropa, tanpa harus melalui Surabaya seperti saat ini, sesuai dengan visi GubernurAbdul Gani Kasuba dan Wagub M Al Yasin Ali yakni menciptakan Malut sejahtera pada 2024.
"Dengan begitu kan harga komoditi pala, cengkeh dan kopra akan jauh lebih tinggi. Sekarang Dinas Pertanian sudah menyiapkan rencana program tersebut," katanya.
Sebelumnya, Gubernur MAlut, KH Abdul Gani Kasuba pada Selasa (13/10) berangkat ke Jakarta melalui Bandara Babullah Ternate.
Gubernur didampingi Kadis Kadis Pertanian M Rizal Ismail dan Kadis Kehutanan M Sukur Lila. Kunjungan ini dalam rangka menindaklanjuti undangan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Halmahera Utara pada 4 Oktober 2020 lalu.
"Gubernur diundang Menteri Pertanian ke Jakarta , di mana pertemuan dijadwalkan pada 14 Oktober 2020," ujar Muliadi.