Ambon (ANTARA) - Perusahaan asal Australia Tasageoby Group akan memulai pembangunan pelabuhan untuk mendukung rencana pengoperasian
di Maluku pada 2022.
"Untuk tahap awal kita mengharapkan pada 2022 sudah bisa membangun tiga WIG port di Maluku sebagai proyek percontohan," kata Chief Executive Officer (CEO) Tasageoby Group Stuart Janes, di Ambon, Sabtu.
Tiga pelabuhan WIG yang akan dibangun diantaranya di Kota Ambon, Pulau Banda dan Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah. Setelah itu ditambah dua pelabuhan lain Sawai, Seram Utara dan Namlea, Pulau Buru untuk mendukung rencana pengoperasian pesawat WIG pada 2023.
Untuk mendukung rencana operasi perusahaannya, Stuart Janes yang didampingi Direktur Komersial Arfiah Janes, Direktur Utama Maani Tuasikal, dan Manajer Pemasaran dan Informasi Zairin Salampessy, telah bertemu Gubernur Maluku Murad Ismail pada Jumat (2/7).
Dikatakannya, sarana transportasi WIG craft yang akan dioperasikan Tasageoby Group melalui anak perusahaan Air Maluku di Kepulauan Maluku diproduksi oleh Perusahaan kapal terbang Aron di Korea Selatan.
"WIG craft adalah kapal multimodal yang dalam mode operasional utamanya, terbang melalui efek bantalan udara yang bekerja pada sayap di atas permukaan air, tanpa kontak konstan dengan permukaan, dan didukung di udara terutama oleh daya angkat aerodinamis yang dihasilkan pada sayap atau lambungnya, atau bagian yang dirancang untuk memanfaatkan aksi ground effect," katanya.
Kendati kapal WIG dapat berfungsi baik sebagai kapal maupun pesawat, menurut Stuart, antara International Maritime Organization (IMO) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) mengklasifikasikan moda transportasi ini sebagai kapal.
Dia menegaskan biaya pengoperasian transportasi WIG Craft akan jauh lebih murah dibandingkan pesawat komersial biasa. Bahkan kelebihannya, selain jarak yang relatif pendek, kapal WIG dapat mendarat di sejumlah titik di Maluku dengan hanya mengandalkan pendaratan atau dermaga WIG (floating dock) yang tidak terpengaruh kondisi pasang surut.
Stuart Janes yang berpengalaman di bidang penerbangan lebih dari 40 tahun dan lebih dari 13.000 jam terbang helikopter, dalam berbagai operasi di lokasi di seluruh dunia, menandaskan untuk mendukung rencana operasinya, perusahaan yang dipimpinnya ingin membangun basis operasi utama di Ambon, termasuk mendirikan fasilitas perawatan serta pusat pelatihan WIG craft yang berlokasi di Ambon atau Masohi.
"Pusat pelatihan di Maluku ini akan menjadi yang pertama di luar Korea Selatan untuk produk Aron. Teknologi WIG Craft secara komersial adalah baru di dunia sehingga jika seseorang dari negara mana pun membeli pesawat ini, pilot dan teknisinya akan dilatih di Maluku dengan biaya dibebankan kepada pembeli," kata Stuart.
Pusat pelatihan di Maluku juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi perusahaan, terutama karena Tasageoby Group telah ditunjuk sebagai Agen non-eksklusif untuk perusahaan Aron Flightship Korea Selatan, untuk promosi serta penjualan produk ke WIG Craft mereka di Indonesia, Asia Tenggara dan Australia.
Sedangkan Manajer Pemasaran dan Informasi Tasageoby Group Zairin Salampessy mengatakan, pertemuan dengan Gubernur Murad Ismail pada Jumat (2/7) merupakan yang kedua setelah pertemuan pertama pada 17 Desember 2020.
Pertemuan pertama pada Desember 2020 Tasageoby Group memperkenalkan diri dan menyampaikan niatnya untuk berinvestasi di Maluku. Sedangkan pertemuan kedua untuk memberikan gambaran bahwa perusahaan tersebut serius untuk bisa mendatangkan WIG craft sebagai transportasi terbaik di Maluku.
Menurut Zairin, WIG craft yang akan dioperasikan Tasageoby Group di Maluku memiliki kapasitas angkut 10 penumpang dengan ketinggian jelajah hingga 150 meter.
"Untuk jarak tempuh dari Kota Ambon ke Masohi yang memakan waktu hingga tujuh jam dengan bus melalui penyebarangan feri, tetapi dengan WIG craft hanya butuh satu jam saja, sudah termasuk persiapan keberangkatan dan seluruh perjalanan," ujar Zairin.
Tasageoby Group mulai bangun pelabuhan WIG di Maluku 2022, atasi transportasi
Sabtu, 3 Juli 2021 13:56 WIB