Kurikulum SBI Mengacu Standar Pendidikan OECD
Jumat, 1 April 2011 16:54 WIB
Standar pendidikan untuk Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) maupun Sekolah Bertaraf Internasioanal (SBI) harus mengacu pada kurikulum salah satu negara yang tergabung dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
"OECD adalah organisasi negara-negara maju dan mempunyai keunggulan tertentu dalam pendidikan serta memiliki daya saing di forum internasional," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Maluku, Salim Kairoty di Ambon, Jumat.
Sejumlah negara maju yang tergabung dalam OECD diantaranya Australia, Austria, Jerman, Belgia, Canada, Denmark, dan Amerika Serikat.
Untuk Provinsi Maluku, sudah ada satu sekolah SBI, yakni SMA unggulan Siwalima Ambon yang selama ini sudah menjalin kerjasama dengan Jerman.
Sejak tahun 2009 hingga 2010, sudah ada guru dari negara Jerman yang datang untuk mengajar di SMA unggulan Siwalima Ambon, dan sebaliknya ada siswa asal sekolah tersebut yang mendapat kesempatan belajar ke Jerman.
Menurut Salim, untuk program RSBI di Kota Ambon ada enam sekolah dari tingkat SD, SMP hingga SMA dan mereka tetap menjadi perhatian pemerintah daerah.
Karena ketentuannya sudah diatur dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PP 19 tahun 2005 yang mengatakan pemerintah wajib menyelenggarakan RSBI.
"Jadi tentunya selama ini kita laksanakan sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan, dan untuk menuju ke arah itu harus dimulai dari penyiapan guru, sarana prasarana pendukung seperti laboratorium, perpustakaan dan ruang belajarnya harus berstandar internasional," katanya.
Masalah anggarannya akan dibantu Disdikpora melalui alokasi dana dalam APBD dan APBN untuk RSBI sehingga secara tidak langsung akan membantu meringankan biaya pendidikan bagi siswa yang tergolong miskin namun pandai dan memiliki prestasi gemilang.