Ambon (Antara Maluku) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan tidak perlu ada kegaduhan politik terkait rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan atau reshufle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua dalam waktu dekat ini.
"Presiden SBY saat ini tinggal menunggu hari pelaksanaan 'reshuffle' dan beliau sedang mematangkan formasi yang lebih segar dari KIB ke-II," katanya di Bandara Internasional Pattimura Ambon, Rabu.
Anas bersama sejumlah pengurus DPP dan anggota DPR-RI asal Demokrat seperti Kadir, mantan aktris dan pelawak, berkunjung ke Kabupaten Buru untuk berkampanye bagi pasangan calon Bupati/Wabub Bakrie Lumbessy-Eta Hentihu (Beta) yang diusung partai tersebut.
"Jadi kita tunggu saja formasi macam apa yang disusun oleh Presiden. Tapi yang pasti adalah 'reshuffle' ini konteksnya untuk peningkatan kinerja, dan basis rumus politiknya adalah hak prerogatif Presiden sehingga tak perlu diributkan," ujarnya.
Ia juga mengimbau semua pihak untuk kembali pada sistem pemerintahan yang presidensil, dimana Presiden berhak mengangkat dan memberhentikan para menteri, termasuk mengatur formasi kabinet baru yang lebih segar, jadi siapa yang digeserkan dan orang lain ditunjuk merupakan hak prerogatif kepala negara.
Hak Prsiden untuk mengangkat atau memberhentikan seseorang dari jabatan menteri. Koalisi, pakta integritas maupun kontrak politik atau apa pun statusnya tidak bisa mengatasi hak Presiden.
"Kami sesungguhnya mendukung penuh sistem pemerintahan presidensil, karena itu Partai Demokrat juga mendukung apa pun keputusan Presiden soal 'reshuffle' karena yang mengerti persis para menteri harus diberi tugas apa, dan apa kepentingannya tentu di tangan Presiden. Kepala negara pasti akan memilih yang paling tepat dan terbaik agar tiga tahun ke depan kinerja Presiden dan para menteri secara keseluruhan bisa mendukung misi pemerintahan," katanya.
Misi utama adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat, jadi tak perlu dibikin gaduh dan kontroversi tapi diserahkan kepada Prsiden yang akan menyusun formasi terbaik.
Belum Pikirkan Suksesi
Partai Demokrat, kata Anas, sejauh ini juga belum memikirkan program suksesi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, tapi lebih fokus pada komitmennya sampai 2013 yang lebih berkonsentrasi pada kerja.
"Semua partai pastinya menyiapkan agenda suksesi, tapi Partai Demokrat belum melakukannya karena kami lebih fokus pada politik kerja," kata Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Ambon, Rabu.
Sebagai partai pemenang Pemilu 2009 yang mendapat kepercayaan politik paling besar dari rakyat ini tetap fokus pada politik kerja sehingga tanggung jawab inilah yang membuat para petinggi partai belum berbicara masalah suksesi Pilpres 2014.
Yang terpenting adalah tetap bekerja secara produktif demi kepentingan dan kemaslahatan publik.
Anas juga membantah adanya penundaan Musyawarah Daerah (Musda) II DPD PD Maluku yang dijadwalkan berlangsung 14 Oktober 2011.
Sebenarnya Musda Demokrat Maluku belum pernah dijadwalkan secara resmi oleh DPP karena sedang diatur bersamaan dengan kegiatan rangkaian musda pada daerah di Indonesia, karena masih ada sembilan DPD termasuk Maluku yang akan menyelenggarakan event tersebut.
"Jadi memang belum pernah dijadwalkan tanggal berapa dilakukan musda, tapi kami targetkan seluruh DPD di Indonesia sudah rampung hingga bulan November 2011 dan Maluku menjadi prioritas untuk segera dijadwalkan kegiatan musda.
Anas: Tak Perlu Ada Kegaduhan Politik
Rabu, 12 Oktober 2011 12:57 WIB