Ternate (Antara Maluku) - Pedagang petasan di Ternate, Maluku Utara, tidak menghiraukan larangan pemerintah kota berjualan petasan selama Ramadhan, mereka tetap menjajakan dagangannya itu secara terbuka di berbagai lokasi.
Sejumlah pedagang petasan di Ternate, Sabtu, mengatakan, mereka terpaksa tetap menjual petasan ,meski ada larangan dari pemkot setempat, karena hanya usaha itu yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama Ramadhan ini.
Apalagi harga kebutuhan pokok selama Ramadan ini di Ternate terus melonjak, gula pasir misalnya yang semula Rp12.000 per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp15.000 per kg, begitu pula beras kwalitas medium yang biasanya Rp8.000 per kg, kini naik menjadi Rp10.000 per kg.
"Kalau tidak jualan petasan, mau jual apa selama Ramadan ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Mau jual barang lain tidak ada modal, jadi pemkot harus memahami hal ini," kata seorang pedagang petasan di Ternate Karim.
Para pedagang petasan di Ternate sudah menyiapkan stok sebelum Ramadan. Mereka mengaku mendapatkan keuntungna dari menjual petasan sedikitnya Rp300 ribu per hari dan keuntungan itu bisa mencapai dua kali lipat menjelang hari raya Idul Fitri.
Sementara itu, Kepala Satpol-PP Ternate Nadjamuddin mengatakan pihaknya akan menertibkan para pedagang petasan tersebut, karena pemkot sampai saat ini tidak mencabut keputusannya mengenai larangan penjualan petasan di daerah ini selama Ramadan.
Pemkot Ternate melarang penjualan petasan, termasuk membunyikan petasan selama Ramadan untuk memberi kenyamanan kepada warga Ternate, khususnya umat Islam dalam melaksanakan ibadah Ramadan.
"Bunyi petasan sangat menganggu kekhusuan umat Islam dalam melaksanakan Salat Isya atau Salat Tarawih, untuk itu larangan pemkot tersebut harus di patuhi dan jangan diartikan bahwa pemkot melarang warganya mencari nafkah," katanya.
Para pedagang petasan di Ternate tidak mengubris larangan Pemkot Ternate tersebut, karena selama ini Pemkot Ternate kurang tegas dalam melakukan penertiban di lapangan, bahkan penertibannya terkesan dilakukan setengah hati.
Pedagang Petasan Tak Hiraukan Larangan Pemkot Ternate
Sabtu, 28 Juli 2012 12:14 WIB