Ambon (Antara Maluku) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung Pembangunan Akademi Maritim di Maluku, namun perlu disiapkan sumber daya manusia pengelolanya agar dapat berkembang.
"Membangun Akademi Maritim itu perlu kesiapan sumber daya manusia," kata Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) KKP Suseno Sukoyono di Ambon, Selasa.
Ia menyebutkan lulusan sekolah usaha perikanan menengah (SUPM) nantinya dapat melanjutkan studi di akademi maritim tersebut.
Menurut dia, SUPM Negeri Waihaeru telah berkembang dengan baik dengan ditunjukkan penghargaan yang diraih sekolah menengah kejuruan (SMK) itu.
"SMK ini menjadi rujukan dan unggulan untuk SMK Kelautan dan Perikanan di daerah ini," kata Suseno.
Kepala BPSDM-KP KKP itu berada di Ambon dalam rangka acara wisuda 117 siswa SUPM Negeri Waiheru Ambon, Angkatan XXVII Tahun Akademik 2014-2015.
Ia mengungkapkan saat ini sebanyak 60 orang siswa dari enam SMK Kelautan dan Perikanan sedang berada di SUPM Waiheru, untuk melakukan kegiatan praktik dan uji kompetensi keahlian.
Mereka terdiri dari SMK Tabona, Maluku Utara, sebanyak tujuh orang, SMK Negeri Bara Kabupaten Buru, sebanyak 16 orang.
Selanjutnya, SMK Negeri 2 Kairatu sebanyak enam orang, SMK Al Wathan, sebanyak sembilan orang, SMK Ustutun sebanyak 15 orang dan SMK Lebelau sebanyak tujuh orang.
"Pada wisuda ini, saya memberikan secara simbolis sertifikasi uji kompetensi kepada SMK Al Wathan, SMK Negeri 1 Amahei, SMK Negeri 2 Kairatu, SMK Negeri 1 Seram Bagian Barat dan SMK Negeri Bara," kata Suseno.
Menurut dia, satuan pendidikan KKP menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan "teaching factory" yang didukung sarana prasarana modern, sebagaimana dunia usaha dan industri sesungguhnya.
Porsinya sebesar 70 persen praktik dan 30 persen teori untuk pendidikan menengah dan 60 persen praktik dan 40 persen teori untuk pendidikan tinggi.
Sistem perekrutan peserta didiknya sebesar 40 persen anak pelaku utama kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan serta petambak garam yang kurang mampu, 40 persen masyarakat umum, dan 20 persen mitra kerja sama.
Menurut Suseno, selain fasilitas pendidikan dan pendekatan pembelajaran "teaching factory", SUPM Waiheru juga ditunjuk sebagai Tempat Uji Kompetensi dari Lembaga Sertifikai Kelautan dan Perikanan (LSP), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang menyelenggarakan uji kompetensi keahlian.
Pada 2014 jumlahnya mencapai 238 peserta dan tahun 2015 hingga bulan Mei sebanyak 230 peserta dari siswa SMK kelautan dan perikanan di Provinsi Maluku dan Maluku Utara serta universitas yang melakukan kegiatan praktek dan uji kompetensi keahlian di SUPM Waiheru.
"SUPM Negeri Waiheru, tidak hanya menjadi rujukan di dalam negeri tetapi juga menjadi rujukan bagi negara-negara lain. Saat ini, tengah mendidik dan melatih tujuh siswa dari negara-negara Melanesian Sparehead Group, yang terdiri dua orang dari Fiji, empat orang dari Kepulauan Solomon dan satu orang dari Vanuatu," jelas Suseno.
Selain itu, lanjutnya, sejumlah pejabat tinggi telah berkunjung ke SUPM Waiheru untuk mengetahui pola pendidikan kelautan dan perikanan, terdiri dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Duta Besar Kepulauan Solomon dan Wakil Duta Besar Fiji, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Gubernur Maluku, Panglima Divi 6 Angkatan Darat Filipina dan lainnya.
Karena itu, pembangunan sumberdaya manusia di bidang kelautan dan perikanan mendapat dukungan DPR, dengan hadirnya Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khoeron, pada acara wisuda lulusan SUPMN Waiheru Ambon itu.
"Kita mau membangun Maluku dari Ambon menuju panggung dunia dan kita membangun Maluku menjadi pusat unggulan pembangunan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan," kata Suseno.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khoeron mendukung upaya BPSDM-KP KKP membangun sumberdaya manusia kelautan dan perikanan di Maluku.
"Saya kira DPR yakin apa yang dilakukan oleh BPSDM KP, bahwa untuk menuju pembangunan poros maritim dunia dengan berbagai potensinya, maka kesiapan sumberdaya manusia adalah keniscayaan dan harus didukung dengan sarana prasarana yang memadai," katanya.
Pihaknya juga mendorong membangun Politeknik Kelautan dan Perikanan karena merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan sumberdaya manusia.
KKP Dukung Pembangunan Akademi Maritim di Maluku
Selasa, 9 Juni 2015 10:36 WIB