Ambon, 4/4 (Antara Maluku) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membeberkan alasan keputusannya untuk membangun proyek Blok Masela di darat (onshore).
"Saya sudah putuskan bangun di darat ini gambaran mudahnya kenapa? Diputuskan di darat yang pertama saya sudah turunkan intelijen untuk mendengarkan suara di Maluku di sini (yang) menghendaki di darat," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, Maluku, Senin.
Alasan kedua, kata Presiden, jika dikerjakan di laut ia mengkhawatirkan jika ada suatu kejadian maka masyarakat sulit memantau apa yang terjadi termasuk mendapatkan manfaat dari proyek tersebut.
Ia mencontohkan dari proyek yang telah dikembangkan sebelumnya di darat misalnya di Bontang terjadi semacam "enclave" yang seperti tumbuh sendiri di luar lingkungan proyek.
"Di darat kalau tidak didesain yang baik jadinya juga tidak baik juga apalagi di laut, ini (bisa) 'super enclave' jadi rakyat hanya bisa lihat dari jauh," katanya.
Presiden mengakui kemungkinan dari sisi investor lebih senang jika dikerjakan di laut secara "offshore".
"Memang dari sisi investor pasti seneng di laut. Tapi dari sisi pembangunan daerah di daerah akan memberikan 'multiplier effect' yang besar," katanya.
Presiden mengaku mendapatkan masukan termasuk kemungkinan "revenue" yang lebih kecil jika dikerjakan di darat namun menurut dia jika pautan "revenue" tidak terlampau besar maka lebih baik tetap dikerjakan di darat.
Ia juga berpesan kepada Pemda setempat agar mematangkan persiapan dalam berbagai hal karena pembangunan proyek Blok Masela baru akan dilaksanakan sekitar 8 tahun yang akan datang.
"Mestinya SDM diambil oleh Maluku, jangan sampai saya sudah memaksa di darat seperti ini nanti (SDM) dari luar," katanya.
Presiden ingin agar SDM di Maluku mengambil kesempatan tersebut, misalnya perguruan tinggi Universitas Pattimura harus menyiapkan fakultas yang mendukung sehingga saat tiba saatnya nanti sudah banyak lulusan teknis perminyakan dan teknik geologi dari perguruan tinggi di Maluku.
"Saya perintahkan ke Menristek-dikti agar disiapkan Politeknik Ambon dan Universitas Pattimura, siapkan ini tidak ada lagi alasan SDM enggak ada," katanya.
Presiden sekaligus meminta agar dikalkulasikan sekaligus kebutuhan SDM mulai dari sekarang.
"Dihitung sekalian dari sekarang kalau mereka butuh 1.000 siapkan 2.000. Pilih yang terbaik," katanya.