Ambon, 3/8 (Antara Maluku) - PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), produsen berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui maupun anak-anak, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Balai Besar POM wilayah Maluku menggelar Lokakarya Pengaktifan Agenda Kesehatan di Sekolah, di Ambon, Kamis.
Siaran pers Sarihusada yang diterima Antara menyebutkan, lokakarya yang melibatkan 50 kepala sekolah dasar itu membahas persoalan tentang penyediaan makanan dan minuman di sekolah melalui program Warung Anak Sehat.
Disebutkan, masalah gizi buruk terutama pada anak sekolah di Indonesia termasuk Maluku masih menjadi persoalaan pelik. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, tingkat prevalensi stunting (pendek) dan wasting (kurus) pada anak usia 5-12 tahun di Maluku masing-masing berada di atas 30 persen dan 5 persen, angka yang bahkan berada di atas rata-rata prevalensi nasional.
Selaras dengan komitmen Sarihusada dalam mendorong tercapainya Anak Generasi Maju, lokakarya itu pun digelar dengan tujuan membangun komitmen dan sinergi antarpihak dalam rangka optimalisasi program kesehatan yang mendukung tersedianya pangan jajanan anak yang aman dan sehat di sekolah.
Ade Umiyana Savitri, Brand Director SGM, mengungkapkan optimismenya akan tercapainya Anak Generasi Maju melalui program tersebut.
"Sekolah memiliki peranan strategis dalam menciptakan perilaku hidup sehat sejak dini. Untuk itu, kami harap program Warung Anak Sehat selaras dengan upaya pemerintah dan bersinergi dengan program sekolah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat demi mencetak Anak Generasi Maju. Kami berharap melalui kegiatan lokakarya ini dapat lebih menggerakkan para pembuat keputusan terutama kepala sekolah untuk semakin aktif menciptakan sekolah sehat melalui agenda kesehatan yang terintegrasi," katanya.
Dalam lokakarya pengaktifan agenda kesehatan sekolah dalam program WAS, para kepala sekolah diajak untuk membahas dan merumuskan langkah yang berkesinambungan agar menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Mereka juga dipandu untuk memetakan langkah berkesinambungan tersebut secara spesifik berdasarkan lokasi kerja mereka.
Setelah itu, mereka diharapkan dapat menginisiasi langkah kolaborasi dengan melibatkan berbagai pihak untuk implementasi progam ini di periode tahun ajaran berikutnya, dalam rangka pengaktifan agenda kesehatan sekolah yang lebih masif dan berkelanjutan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Ambon, Drg. Wendy Pelupessy, M.Kes, yang juga menjadi narasumber pada lokakarya tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan kepala sekolah seperti yang dicanangkan oleh Sarihusada ini sangatlah penting untuk menguatkan program kesehatan sekolah yang sudah terlaksana, di mana terangkum dalam Unit Kesehatan Sekolah.
"Peran sekolah dalam menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat telah dibekali dengan instrumen UKS yang memiliki tiga program pokok atau yang disebut trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat," katanya.
Ia mengatakan, di dalam pelayanan kesehatan, selain menyediakan fasilitas kesehatan atau pojok UKS, konseling kesehatan termasuk penyediaan informasi dan supervisi nutrisi untuk kantin sehat ada pada program tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Ambon, Johanes Ririhena S.Sos, menyatakan hampir seluruh sekolah di Kota Ambon memiliki pojok UKS, namun masih ada ruang untuk optimalisasi terutama terkait dalam penyediaan informasi dan supervisi nutrisi untuk kantin sehat.
Adapun Kepala Balai POM Provinsi Maluku Dra. Sandra Linthin, APT, M.Kes dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa optimalisasi Unit Kesehatan Sekolah diharapkan dapat menjadi langkah yang berkesinambungan sebagai hasil dari lokakarya program WAS, di mana salah satu misi utamanya adalah meningkatkan kapasitas kantin sekolah agar dapat menjadi "Warung Anak Sehat".
Hal itu, kata dia, penting untuk memastikan terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat dan akses terhadap jajanan sekolah yang aman dan bernutrisi. Peran aktif kepala sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat akan membuat sekolah-sekolah di Ambon lebih kompetitif untuk meraih gelar sekolah sehat.
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Rumah Tiga, Rina Haumahu menyatakan melalui lokakarya yang merupakan bagian dari program Warung Anak Sehat ini para kepala sekolah dapat lebih aktif merumuskan strategi demi penguatan agenda kesehatan sekolah.
"Dengan saling berbagi informasi antarkepala sekolah dan dibimbing Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Balai Besar POM serta tim Sarihusada, kami dapat lebih sadar dan terpapar berbagai informasi terkait pemenuhan nutrisi para siswa/i kami. Tentunya pemenuhan nutrisi tersebut akan serta merta meningkatkan kualitas kesehatan dan prestasi belajar mereka," katanya.
Ia mengakui kebutuhan nutrisi bagi para siswa/i di sekolah belum sepenuhnya tercukupi, karena adanya kebiasaan jajan sembarangan dan malas sarapan. Walaupun sekolah sudah berusaha menjaga kualitas kantin, tidak mudah memastikan seluruh makanan atau minuman yang dijajakan aman, bersih, dan sehat.
"Jadi kami sangat terbantu dengan adanya program Warung Anak Sehat dalam meningkatkan kapasitas para penjual makanan dan minuman di area sekolah," katanya.
Program Warung Anak Sehat saat ini tersebar di 350 titik sekolah dasar di Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon.
Melalui program tersebut, Sarihusada terus berupaya meningkatkan kapasitas penjual makanan dan minuman di area sekolah, melalui pelatihan tentang nutrisi dan keamanan pangan.
Sarihusada Gelar Lokakarya Kesehatan Anak di Sekolah
Kamis, 3 Agustus 2017 16:45 WIB