Digelar di Lapangan Hijau Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, pertunjukan seni budaya, berupa tari-tarian tradisional ditampilkan oleh para anggota Penggalang Gerakan Pramuka dari Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB).
Di bawah penerangan sinar bulan, mereka menampilkan sejumlah tarian, seperti maku-maku, dansa tali, tari obor, sawat, cakalele dan lainnya.
Kendati langit tidak begitu terang, pertunjukan seni budaya itu berlangsung semarak dan terlihat cukup syahdu dengan nilai-nilai kebangsaan, seperti pementasan tari obor misalnya.
Tari tradisional dari Maluku Tengah tersebut biasanya diiringi irama tabuhan alat musik tifa dan tiupan tahuri (instrumen tiup tradisional dari kerang), tetapi pada pertunjukan yang ditampilkan oleh kelompok Pramuka Penggalang dari Kecamatan Saparua, tari obor diiringi oleh alunan lagu Indonesia Pusaka.
Dalam pementasan mereka, delapan orang penari berpakaian tradisional memegang obor dan bergerak mengikuti alunan lagu ciptaan Ismail Marzuki yang mendayu-dayu, sementara dua orang anggota pramuka berseragam lengkap melambai-lambaikan bendera Merah Putih dan bendera Pramuka.
Kemeriahan penutupan kegiatan kepramukaan juga disaksikan oleh masyarakat Pelauw dan sekitarnya. Mereka sudah memadati area pertunjukan yang juga menjadi lokasi perkemahan, sebelum pertunjukan dimulai.
Tidak hanya menyaksikan kemeriahan penutupan perkemahan besar tersebut, masyarakat juga turut meramaikan lokasi dengan menjajakan minuman dan makanan ringan.
Dilangsungkan pada 21 - 27 Januari, Jambore Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Pulau Haruku Tahun 2018 merupakan pertemuan besar kedua anggota Pramuka tingkat Penggalang yang berusia antara 11 hingga 15 tahun, sebelumnya juga pernah dilaksanakan pada 2016.
Pertemuan perkemahan lima tahun sekali itu, digelar guna mempersiapkan para Penggalang setempat untuk mengikuti kegiatan yang sama di tingkat Kwarcab dan Kwarda.
Sedikitnya ada 427 anggota Pramuka tingkat Penggalang dari Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Pulau Haruku, Saparua, Tehoru dan Amahai) dan Kabupaten Seram Bagian Barat (Kecamatan Kairatu dan Seram Barat) yang ikut serta dalam pertemuan akbar tersebut.
Dibuka oleh Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Ranting Pulau Haruku Alifnur Angkotasan, Jambore diisi dengan beragam aktivitas menarik, seperti kegiatan Global Development Village (GDV), jumpa tokoh, kegiatan petualangan dan permainan.
Para peserta juga melaksanakan bakti sosial bersih pantai, belajar mengolah pupuk dan berwisata di tiga lokasi berbeda di Pulau Haruku.
Jambore Kwartir Pulau Haruku Tahun 2018 ditutup oleh Komandan Pleton Satgas Yonif Raider 515 Pulau Haruku Letda Infanteri Tri Indra. Dalam kesempatan itu ia mengapresiasi kegiatan kepramukaan yang dinilainya memberikan dampak positif bagi generasi muda.
"Generasi muda sekarang cenderung berpikiran sempit, hanya mau bersenang-senang, contohnya mengkonsumsi minuman keras dan narkoba. Adanya kegiatan pramuka seperti ini generasi muda kita bisa mengembangkan pola pikir yang lebih jernih untuk menunjang mereka ke depannya," ucapnya.