Ambon (ANTARA) -
Walau pun sudah berupaya maksimal melakukan pencegahan penularan virus corona, namun pemerintah sebenarnya bukan segala-galanya bertugas melakukan pencegahan pandemi COVID-19.
"Pemerintah hanyalah salah satu unsur penting dalam negara yang selalu berusaha maksimal menghentikan penyebaran virus Corona," kata Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury di Ambon, Senin.
Oleh karenanya itu kepada semua elemen masyarakat diimbau untuk bersama bergandengan tangan dengan pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus.
Lucky juga mengajak seluruh tokoh agama, tokoh adat, pemuda, tokoh perempuan, pimpinan organisasi formal maupun non formal yang berkepentingan dengan masyarakat Maluku untuk menjaga dan mengikuti anjuran pemerintah, serta saling mengingatkan dan peduli satu dengan yang lain.
Terkait usulan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar, politisi PDI Perjuangan ini mengakui kalau DPRD sudah membicarakannya dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku.
"DPRD sudah mengingatan kepada gugus tugas provinsi untuk segera membicarakan pemberlakuan PSBB dengan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, karena PSBB hanya diberlakukan di Kota Ambon," ujarnya.
Prinsipnya legislatif di tingkat provinsi ini sangat setuju pemberlakuan PSBB karena merupakan salah satu langkah tegas untuk memutuskan penyebaran virus corona.
Sehingga masyarakat diingatkan agar mempersiapkan diri menghadapi semua situasi ini dengan tenang, dan bersama-sama menghadapinya jika PSBB diberlakukan.
Sebab status PSBB ini bakal disertai dengan tindakan tegas dari aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, sebagai cara untuk menertibkan dan mendisiplinkan masyarakat, sekaligus memutuskan mata rantai penyebaran virus.
DPRD provinsi juga merasa prihatin karena pasien positif COVID-19 di Maluku terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dan sudah mencapai angka 109 kasus.
"Beberapa waktu lalu hanya 30 kasus namun hari ini sudah naik menjadi 109 kasus positif COVID-19, di mana 21 orang dinyatakan sembuh dan enam lainnya meninggal dunia," tandas Lucky.
Pemerintah di Maluku bukan segala-galanya cegah pandemi COVID - 19
Senin, 18 Mei 2020 18:50 WIB