Pemerintah Negeri Kailolo, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mendukung kepulangan warga Kariuw dari tempat pengungsian di Negeri Aboru, Haruku ke kampung halaman.
Sekretaris Negeri Kailolo Abdullah Marasabessy mengatakan, kepulangan warga Kariuw ke kampung halaman mereka tentu harus didukung, karena merupakan program prioritas pemerintah kabupaten Malteng yang sementara sedang dalam proses.
“Saya mewakili Pemerintah Kailolo mendukung penuh seluruh program Pemkab Malteng terutama dalam proses pemulangan pengungsi basudara Kariuw ke Negeri Kariuw,” kata Abdullah Marasabessy, di Ambon, Jumat.
Menurutnya, jelang Tahun Baru 2023 sudah sepatutnya saling memaafkan dan membangun kehidupan baru yang aman dan damai.
Baca juga: Pemulangan pengungsi konflik Haruku gunakan transportasi laut, begini penjelasannya
“Mari saling memaafkan, bersihkan hati kita masing-masing. Kita juga sangat ingin warga Kariuw balik ke kampung halamannya, dan mari damai bersama di tahun baru ini hingga seterusnya,” ujarnya.
Selain itu, Abdullah mengimbau, agar jelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 ini seluruh warga yang ada di Pulau Haruku bisa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Hal itu agar perayaan Natal dan Tahun Baru bisa berjalan dengan lancar di Maluku terkhusus untuk Pulau Haruku sendiri.
“Kami mengimbau kepada seluruh negeri di Pulau Haruku untuk menjaga kamtibmas jelang hari Natal dan Tahun Baru di Maluku pada umumnya dan Pulau Haruku pada khususnya,” katanya pula.
Sebanyak 1.370 warga Kariuw atau 330 KK masih mengungsi di Aboru. Sebanyak 150 orang di antaranya merupakan balita dan 250 orang lainnya lansia.
Mereka terpaksa mengungsi usai bentrok dengan Negeri Pelauw, Ori pada 26 Januari 2022 lalu, karena masalah tapal batas tanah.
Baca juga: Staf Kepresidenan RI gelar rakor kesiapan pemulangan pengungsi Kariu
Pemerintah Provinsi Maluku bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menjamin akar konflik sosial antara warga Negeri Pelauw dan Kariuw di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah yang terjadi sejak Januari 2022 akan diselesaikan secepatnya, sehingga tidak menimbulkan konflik baru.
Pada 15 November 2022 lalu, warga Negeri Pelauw dan Kariuw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah akhirnya sepakat untuk berdamai dan mengakhiri konflik sosial yang terjadi diantara mereka sejak Januari 2022.
Kesepakatan berdamai antara kedua belah pihak dilakukan melalui penandatanganan akta kesepakatan damai yang ditandatangani Penjabat Negeri Kariuw Samuel Jory Radjawane serta Radja Pelauw Rasyad Effendi Latucosina, di Ambon.
Akta Damai yang ditandatangani itu berisi 22 butir kesepakatan antara kedua belah pihak bertikai, dan salah satu butir penting adalah pemulangan masyarakat Kariuw yang saat ini sementara ditampung di Negeri Aboru ke negeri asal mereka pada 22 Desember 2022, sekaligus perayaan Natal bersama masyarakat Pelauw.
Baca juga: Kapolresta Ambon salurkan bansos Kemensos di Kecamatan Pulau Haruku, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022