"Saya pastikan layanan kesehatan yang ditangani Satgas Kodim Maluku Yonarhanud 11/ WBY untuk warga Negeri Kariuw yang sementara mengungsi di Negeri Aboru, Pulau Haruku akan terus berlanjut," kata Pangdam Richard di Ambon, Selasa.
Baca juga: Anggota polisi korban konflik Haruku meninggal dunia, sampai kapan jatuh korban akibat konflik Maluku?
Layanan kesehatan yang ditangani personil TNI tersebut, katanya untuk memastikan kondisi kesehatan pengungsi tetap terjamin dan benar-benar sehat.
"Jadi layanan kesehatan dilakukan terus-menerus, sejak dari awal mereka di pengungsian hingga saat ini dan ke depannya akan terus dilayani," ujarnya.
Baca juga: Dandim 1504/Ambon rangkul tokoh masyarakat redakan konflik Haruku, begini penjelasannya
Pangdam juga mengingatkan personil TNI yang bertugas di Haruku agar senantiasa menjaga kesehatan, tetap bersemangat dalam melaksanakan pengabdiaannya kepada masyarakat.
"Saya sampaikan terima kasih yang mendalam atas pengabdian seluruh prajurit dalam menjaga kesehatan warga negeri Kariuw," ujar Pangdam.
Baca juga: Yonif Raider 733/Masariku perkuat pengamanan konflik di Haruku, cegah konlik
Komandan Posramil Haruku Satgas Kodim Maluku, Letda Arh Donald Parhusip mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang diberikan kepada pengungsi sebagai bentuk kepedulian TNI dalam membantu kesulitan rakyat, khususnya pengungsi di Aboru.
Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Di Aboru, satu tim kesehatan dipimpin Bintara Kesehatan, Sertu Roki dibantu dua anggota lainnya disiagakan untuk melayani para pengungsi maupun warga Negeri Aboru selama 24 Jam dengan diawasi tim dokter dari Kesdam XVI/Pattimura.
Menurut dia, sejauh ini keluhan para pengungsi lebih banyak karena batuk dan demam yang disebabkan karena perubahan cuaca.
"Namun secara keseluruhan kondisi pengungsi Kariuw sehat dan tidak terindikasi COVID-19," ujar Letda Donald.
Data Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku jumlah warga Kariuw yang mengungsi dan tinggal di tenda penampungan sementara maupun rumah warga di Negeri Aboru tercatat sebanyak 330 kepala keluarga (KK) atau 1.370 jiwa.
Baca juga: Tim medis RST Ambon operasi korban penembakan di pulau Haruku, upaya penyelamatan
