Ambon (ANTARA) - Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora menyalurkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial kepada para pengungsi Kariu di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
"Penyaluran bansos ini dilakukan secara simbolis di tempat penampungan pengungsi Kariu dan selanjutnya para staf pemerintah negeri yang akan meneruskannya kepada seluruh warga," kata Kapolresta Raja Arthur di Ambon, Kamis.
Bansos berasal dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kemensos itu terdiri atas beras, gula pasir, minyak goreng, hingga susu bayi, balita, dan susu ibu hamil maupun lansia, termasuk 350 liter minyak tanah dalam kemasan lima liter. Dalam kegiatan itu, Kapolresta Arthur Simamora didampingi dua staf Kemensos.
Dia menjelaskan seluruh bahan diangkut menggunakan Kapal Polairud KP XVI 2013 dan KP XVI 2003 yang bertolak dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) menuju Negeri Aboru.
"Agar masyarakat Negeri Kariu menerima bansos ini dan bermanfaat bagi kebutuhan selama mengungsi, dan yang terpenting adalah masyarakat bisa kembali ke tempatnya," ujarnya.
Baca juga: Tim Kemensos RI salurkan bansos untuk pengungsi Haruku, begini penjelasannya
Dia juga meminta masyarakat Negeri Kariu tetap sabar dalam proses yang sedang berlangsung.
Pada akhir Agustus 2022, pemerintah mengirimkan tim Kemensos guna menyalurkan bantuan kepada para pengungsi Kariu dan Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku setelah terjadi konflik sosial pada Januari 2022.
Penyerahan bansos secara simbolis kepada pengungsi melalui Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora serta Komandan Kodim 1504/Pulau Ambon Kolonel (Inf) Zamril Philiang sambil menunggu penambahan bantuan hingga lengkap untuk selanjutnya dilakukan penyaluran hari ini.
"Kehadiran tim Kemensos RI ini merupakan wujud perhatian serius pemerintah terhadap kondisi warga yang terpaksa mengungsi pascakonflik," ucap dia.
Baca juga: KSP: Masih dikaji proses pemulangan pengungsi Pulau Haruku, butuh keseriusan semua pihak