Ambon (ANTARA) - Pemerintah mengirimkan tim dari Kementerian Sosial RI guna menyalurkan bantuan kepada para pengungsi Kariuw dan Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pascakonflik sosial yang terjadi pada Januari 2022.
"Mereka yang adalah M. Tahir selaku Koordinator Perlindungan Sosial serta Analis Kebijakan Ahli Muda, Kemensos RI, Hijrah Manfaluty," kata Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon, Jumat.
Tim Kemensos RI melakukan penyerahan bantuan sosial secara simbolis kepada warga pengungsi melalui Kapolresta Pulau Ambon serta Komandan Kodim 1504 Pulau Ambon, kolonel (Inf) Zamril Philiang.
Menurut Kapolresta, kedatangan tim Kemensos RI ini merupakan wujud perhatian serius pemerintah terhadap kondisi warga yang terpaksa mengungsi pasca-konflik.
"Bantuan sosial berupa paket sembako ini diserahkan secara simbolis dari tim Kemensos RI dan nantinya akan didistribusikan kepada warga Kariu yang sementara berada di Negeri Aboru maupun untuk warga Pelauw," ucap Kapolresta tanpa merinci total jumlah bansos.
Baca juga: KSP: Masih dikaji proses pemulangan pengungsi Pulau Haruku, butuh keseriusan semua pihak
Sebelumnya Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menyampaikan berharap adanya dua aksi nyata yang dilakukan dalam penyelesaian persoalan antara warga Negeri Pelauw dan Kariu pascabentrokan tanggal 26 Januari 2022.
Dua aksi nyata tersebut antara lain pertama mengenai pemulihan pasca-konflik, dan kedua mengembalikan warga Kariu yang mengungsi di Aboru ke Negeri Kariu.
"Polda Maluku bersama Kodam XVI/Pattimura sejak awal sudah melakukan beberapa tahapan yang dimulai dari kegiatan bersifat pencegahan di lapangan, melakukan pembersihan dan sebagainya," kata Kapolda saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan DPRD Maluku.
Kapolda juga menyarankan agar pemulihan pasca-konflik dapat segera berjalan, sehingga tahapan rekonsiliasi, rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap warga Kariu yang masih mengungsi di Aboru bisa berjalan.
Baca juga: Danlantamal Ambon: Penyelesaian konflik Pulau Haruku harus libatkan tokoh pemuda