Duta Parenting Maluku bersama Balai Kesehatan Paru masyarakat Provinsi Maluku meluncurkan pojok peduli TBC-Stunting di Negeri (desa) Laha, Pulau Ambon untuk menekan angka stunting dan TBC di Provinsi Maluku.
"TBC dan stunting masih menjadi masalah serius yang perlu penanganan intensif dan komprehensif," ujar Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad dalam sambutannya di Ambon, Selasa.
Menurutnya TBC dan stunting saling berkaitan serta memiliki timbal balik diantaranya. Hal itu dikarenakan ciri anak TBC dan stunting hampir sama, yakni berat badan tidak sesuai dengan usia, batuk yang tak kunjung sembuh, hingga demam.
"Saya peduli dengan stunting karena kita harus mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas, yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” kata dia.
Ia mengatakan berdasarkan data organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) 2022 Indonesia kembali menduduki peringkat kedua di dunia setelah India dalam Kasus TBC.
Provinsi Maluku sebanyak 48,5 persen kasus menjadi urutan ke-18 di Indonesia, dari 34 provinsi, dan Kota ambon menjadi peringkat ketiga dari 11 kabupaten kota dengan presentasi 59,6 persen kasus
“Dalam rangka percepatan penanganan TBC dan stunting, peran pemangku kebijakan lintas sektor sangat penting guna menyinergikan upaya-upaya yang mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2023, yang diharapkan pada 2024 Maluku bisa mencapai angka 20 persen Mudah-mudahan masyarakat yang ada di negeri Laha bisa peduli dengan stunting sehingga kita sama-sama bisa tangani stunting dan TBC di kota Ambon,” ujar Widya.
Untuk itu Widya mengajak raja negeri Laha serta seluruh raja di Maluku untuk serius dalam menangani permasalahan stunting dan TBC yang kini tengah mengintai generasi bangsa.
“Kalau bukan kita sekarang yang peduli, lalu siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Ini perlunya Baku Gandeng antara Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Kota Ambon, dan TP PKK. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, masyarakat di Negeri Laha bisa peduli akan keberadaaan anak-anak di sini khususnya yang terkena TBC dan stunting,” Tambahnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie mewakili Gubernur Maluku Murad Ismail, Forkopimda Provinsi Maluku, Pejabat Walikota Ambon Bodewin M Wattimena , Ketua TP-PKK Kota Ambon, Forkopimda Kota Ambon, Pimpinan OPD Lingkup Provinsi Maluku dan Kota Ambon, serta Kepala Pemerintahan Negeri Laha, Camat Se-Kota Ambon, Kader peduli TBC-Stunting mandiri Negeri Laha, serta pihak terkait lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"TBC dan stunting masih menjadi masalah serius yang perlu penanganan intensif dan komprehensif," ujar Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad dalam sambutannya di Ambon, Selasa.
Menurutnya TBC dan stunting saling berkaitan serta memiliki timbal balik diantaranya. Hal itu dikarenakan ciri anak TBC dan stunting hampir sama, yakni berat badan tidak sesuai dengan usia, batuk yang tak kunjung sembuh, hingga demam.
"Saya peduli dengan stunting karena kita harus mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas, yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” kata dia.
Ia mengatakan berdasarkan data organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) 2022 Indonesia kembali menduduki peringkat kedua di dunia setelah India dalam Kasus TBC.
Provinsi Maluku sebanyak 48,5 persen kasus menjadi urutan ke-18 di Indonesia, dari 34 provinsi, dan Kota ambon menjadi peringkat ketiga dari 11 kabupaten kota dengan presentasi 59,6 persen kasus
“Dalam rangka percepatan penanganan TBC dan stunting, peran pemangku kebijakan lintas sektor sangat penting guna menyinergikan upaya-upaya yang mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2023, yang diharapkan pada 2024 Maluku bisa mencapai angka 20 persen Mudah-mudahan masyarakat yang ada di negeri Laha bisa peduli dengan stunting sehingga kita sama-sama bisa tangani stunting dan TBC di kota Ambon,” ujar Widya.
Untuk itu Widya mengajak raja negeri Laha serta seluruh raja di Maluku untuk serius dalam menangani permasalahan stunting dan TBC yang kini tengah mengintai generasi bangsa.
“Kalau bukan kita sekarang yang peduli, lalu siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Ini perlunya Baku Gandeng antara Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Kota Ambon, dan TP PKK. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, masyarakat di Negeri Laha bisa peduli akan keberadaaan anak-anak di sini khususnya yang terkena TBC dan stunting,” Tambahnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie mewakili Gubernur Maluku Murad Ismail, Forkopimda Provinsi Maluku, Pejabat Walikota Ambon Bodewin M Wattimena , Ketua TP-PKK Kota Ambon, Forkopimda Kota Ambon, Pimpinan OPD Lingkup Provinsi Maluku dan Kota Ambon, serta Kepala Pemerintahan Negeri Laha, Camat Se-Kota Ambon, Kader peduli TBC-Stunting mandiri Negeri Laha, serta pihak terkait lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023