Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Ambon memaksimalkan upaya pelatihan kerja sebagai bentuk pembinaan kepada para warga binaan di Lapas tersebut.
"Kami punya beberapa bidang pemberdayaan untuk warga binaan di lapas ini yakni pangkas rambut, bengkel las, hidroponik atau perkebunan dan pertukangan kayu," kata Kepala Lapas kelas IIA Ambon Mochtar di Ambon, Senin.
Mochtar mengatakan hal ini dilakukan untuk menjadi bekal bagi warga binaan saat mereka bebas nanti, agar kemampuan yang diperoleh selama menjalani masa hukuman di lapas dapat dipekerjakan nantinya.
"Bagi yang baru belajar kita bina di sini tetapi bagi yang sudah punya keahlian bisa saling membantu mereka yang ingin belajar," ucap Mochtar.
Ia melanjutkan saat ini pada empat bidang pemberdayaan itu banyak warga binaan yang telah menjadi pengelola secara bergantian untuk masing-masing bidang pelatihan dan pemberdayaan tersebut.
"Yang aktif pada masing-masing bidang itu sekitar lima sampai enam orang," katanya.
Hal itu kata dia sejalan dengan transformasi besar sistem pemidanaan di Indonesia dari sistem kepenjaraan yang hanya mengurung narapidana menjadi sistem pemasyarakatan untuk mereformasi pelanggar hukum ke arah lebih baik.
Pasalnya, kata dia, sistem kepenjaraan merupakan warisan kolonial yang tidak mencerminkan ideologi Pancasila.
"Pemasyarakatan merupakan gerakan revolusioner yang sesuai dengan kepedulian bangsa Indonesia dan mementang segala bentuk penindasan," katanya.
Selain itu ia mengatakan pihaknya juga telah bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) untuk melakukan pelatihan meubel atau membuat furniture dari kayu.
"Kami tinggal menunggu informasi dari mereka, kami menyiapkan peserta dan tempat, nanti BPVP yang menyelenggarakan di Lapas," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024