Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus melakukan inovasi dan transformasi dalam rangka meningkatkan daya saing dalam menghadapi tantangan disrupsi global yang tengah terjadi.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan bahwa tantangan paling besar yang akan dihadapi oleh Pupuk Indonesia dalam waktu dekat adalah disrupsi akibat kondisi dunia saat ini sedang dihadapkan beberapa ketidakpastian yang berdampak pada perekonomian dunia.
"Salah satunya permasalahan krisis dunia yang akan selalu menghadirkan teknologi dan tantangan baru, seperti sistem penanganan pangan baru, nano fertilizer dan biofertilizer yang dapat menjadi disrupsi produk Pupuk Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Untuk menghadapi disrupsi tersebut, menurut Bakir, perlu dikembangkan berbagai inovasi yang dapat membantu meminimalisir risiko disrupsi.
Inovasi tersebut dikembangkan guna memberikan nilai pada Pupuk Indonesia Group yang tentunya perlu dibantu oleh pihak lain sehingga lebih terbuka dan dapat memberikan keuntungan yang lebih kepada perusahaan. Dalam hal tersebut, diperlukan pemikiran secara holistik ke luar dan tidak terpaku di dalam kotak pandora.
"Inovasi yang dilakukan ini jangan terkungkung, sehingga apa yang dihasilkan dapat menjadi suatu program atau produk yang out of the box berdasarkan informasi holistik yang didapatkan dari semua pihak," kata Bakir.
Lebih lanjut, Bakir menyebutkan jajaran direksi dan dewan komisaris Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus membudayakan dan mendukung program-program inovasi dalam seluruh kegiatan Pupuk Indonesia. Salah satu kegiatan yang telah sukses diadakan oleh Pupuk Indonesia adalah Konvensi Inovasi Pupuk Indonesia "Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) 2022".
Kegiatan PIIA yang diadakan telah memberikan peningkatan partisipasi inovasi yang sangat signifikan yaitu sebesar 130 gugus inovasi dari tahun sebelumnya yang hanya 33 gugus saja.
Selain itu, pada tahun ini Pupuk Indonesia juga mulai melibatkan partisipasi stakeholder dalam Konvensi Internal PI, baik customer, mitra, Tenaga Kerja Non Organik (TKNO), dan seluruh anak perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Group.
Untuk semakin meningkatkan minat inovasi di lingkungan Pupuk Indonesia, inovasi wajib menjadi bagian KPI hingga level unit kerja.
Bahkan, Bakir mengatakan karyawan yang melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta diakui oleh publik yang berhak mendapatkan nilai tertinggi dalam penilaian kinerja.
Baca juga: BUMN pupuk bisa jadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional