London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (24/2/2023), memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,37 persen atau 29,06 poin menjadi menetap di 7.878,66 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,29 persen atau 22,91 poin menjadi 7.907,72 poin pada Kamis (23/2/2023), setelah jatuh 0,59 persen atau 47,12 poin menjadi 7.930,63 poin pada Rabu (22/2/2023), dan tergelincir 0,46 persen atau 36,56 poin menjadi 7.977,75 poin pada Selasa (21/2/2023).
Saham Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris perpanjang rugi, indeks FTSE 100 turun 0,29 persen
Diikuti oleh saham perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group SA yang terpuruk 6,46 persen; serta perusahaan yang menyediakan layanan perjudian secara daring Flutter Entertainment Public Limited Company anjlok 6,18 persen.
Sementara itu, M&G PLC, sebuah perusahaan manajer investasi global yang berkantor pusat di London melambung 6,99 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC yang terangkat 2,21 persen; serta perusahaan industri persenjataan, keamanan, dan kedirgantaraan multinasional Inggris BAE Systems PLC menguat 1,77 persen.