Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) berkontribusi membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di provinsi itu.
"Upaya percepatan penurunan stunting melalui pendekatan multi sektor, dengan melibatkan konvergensi para pihak di semua tingkatan. Untuk itu saya minta kepada ASN di sini agar mendukung berbagai kebijakan, program yang terkait dengan kegiatan stunting," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa.
Hal itu diutarakan Gubernur Murad saat membuka kegiatan sosialisasi stunting bagi ASN di Kabupaten SBT.
Ia menyampaikan pelaksanaan sosialisasi stunting merupakan implementasi dari program strategis Nasional yang ditetapkan oleh Presiden RI.
"Apresiasi yang tinggi atas kerja keras Duta Parenting Provinsi Maluku, Mama Parenting Kabupaten/Kota dan semua pihak sehingga prevalensi stunting di Maluku, sehingga prevalensi stunting di Maluku berhasil diturunkan signifikan, yaitu dari 34,02 persen pada 2018 menjadi 26,1 persen di 2022," kata dia.
Untuk itu Gubernur Murad mengajak para ASN agar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengampanyekan program akselerasi penurunan stunting.
"Manfaatkan kemajuan teknologi, dan informasi dalam mengkampanyekan program akselerasi penurunan prevalensi stunting di Maluku. Mari Katong Baku Kele Potong Pele Stunting (Mari bergandengan cegah Stunting) demi masa depan gemilang anak-anak Maluku," tandasnya.
Hadir pada kesempatan itu Ketua TP-PKK Provinsi Maluku sekaligus Duta Parenting Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad, Asisten II Sekda Maluku Meikyal Pontoh, Kepala BKD Provinsi Maluku Jasmono, ASN pemprov yang bertugas di wilayah Kabupaten SBT.
Belum lama ini Presiden Joko Widodo telah menekankan kepada para menteri terkait, untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Presiden memprioritaskan 10 provinsi penurunan stunting.
Ke-10 provinsi itu yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah.
Sedangkan Maluku sendiri berada pada urutan ke-13 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Maluku mencapai 26,1 persen pada 2022.
Gubernur Maluku minta ASN berkontribusi bangun SDM
Selasa, 14 Maret 2023 11:54 WIB