Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu mengatakan bencana alam merupakan hal yang tidak dapat diprediksi secara akurat, baik soal waktu, lokasi maupun besar kecil dampak yang ditimbulkannya.
"Inilah yang menjadikan bencana sebagai sebuah kejadian yang mesti diwaspadai," katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemeritahan Provinsi Maluku, R. Soulisa, pada rapat fasilitasi pencegahan dan penanggulangan bencana daerah, di Ambon, Rabu.
Menurut Gubernur, Maluku secara letak geografis dan kondisi geologis memiliki tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi, baik gempa bumi, tsunami, badai, letusan gunung api, banjir dan tanah longsor.
"Kondisi ini semakin diperparah karena belum siapnya institusi penanggulangan bencana dan kapasitas masyarakat secara optimal dalam menghadapi serta menangani risiko bencana," katanya.
Karena itu, rapat fasilitasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengetahuan tentang bencana alam dan menyosialisasikan langkah-langkah preventif dalam mengurangi risiko bencana dan penanggulangan bencana di daerah.
"Tanpa ada upaya terus menerus melakukan sosialisasi tentang ancaman dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko-risiko yang dapat ditimbulkannya, sulit bagi kita untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana," ujar Gubernur Ralahalu.
Dikatakan, bencana tidak mungkin diatur, namun kondisi lapangan dan konteks yang terjadi sebagai akibat risiko bencana dapat dipetakan dan dideteksi secara dini.
"Bagi kita di daerah perlu kejelasan misalnya siapa yang berwewenang dan bertanggungjawab, karena itu perlu koordinasi sehingga segala sesuatu bisa dikendalikan pada satu pintu secara terintegrasi," kata Gubernur.
Jadi melalui rapat fasilitasi ini pengetahuan kebencanaan dapat dipahami sesuai amanat Undang-Undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
"Saya harapkan melalui rapat ini kita dapat lebih memperkuat ketangguhan dalam penanggulangan bencana pada seluruh lapisan. Karena banyak pengalaman ketika bencana datang barulah pihak yang berwewenang mengambil langkah tapi korban sudah berjatuhan," katanya.
Paradigma demikan seharusnya diubah yakni sebelum bencana datang semua sudah siap dengan kemampuan dan pengetahuan bagaimana menanggulangi bencana itu.
"Inilah salah satu poin penting dalam kegiatan ini, agar program penanggulangan bencana disosialisasikan kepada masyarakat dengan baik," kata Gubernur Ralahalu.
Gubernur: Bencana Alam Tidak Dapat Diprediksi
Rabu, 9 Mei 2012 18:26 WIB