Pariwisata, Perikanan Belum Optimal Sebagai Sumber PAD

Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku belum mengoptimalkan sektor pariwisata, perikanan, pertanian serta perkebunan untuk dijadikan sebagai sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD).

"Perlu ada langkah terobosan baru yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan PAD agar tidak hanya terpaku pada berbagai sumber yang hanya bersifat konvensional, tapi perlu dikembangkan ke sektor unggulan lainnya," kata Ketua Fraksi Kebangsaan DPRD Maluku, Luthfi Sanaky, di Ambon, Senin.

Walau pun asumsi target pendapatan daerah untuk 2011 yang diproyeksikan dalam APBD senilai Rp1,149 triliun dan terealisasi hanya Rp1,138 triliun, tapi keberhasilan meraih PAD ini belum mencakup seluruh sektor unggulan secara merata.

Kemudian pada sisi PAD tahun anggaran 2011 dalam APBD Perubahan yang ditargetkan sebesar Rp231,594 miliar dan realisasinya hanya Rp221,88 miliar sangatlah ironis dan menandakan tidak berhasilnya kinerja pemerintrah daerah dalam meningkatkan PAD.

Luthfi Sanaky mengatakan, sumber-sumber pendapatan yang berbasis pada sektor pertanian dan perikanan serta priwisata masih sangat minim sehingga pemeirntah daerah harus lebih berkreatif mengelola sumber-sumber dimaksud.

Sebagai wilayah yang didominasi luas laut dan memiliki banyak potensi pariwisata, Maluku sebenarnya memiliki sumber-sumber kekayaan alam yang harus dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakatnya lewat program peningkatan PAD.

Ia mencontohkan target PAD secara khusus untuk sektor pariwisata dari Disbudpar Maluku maupun asing tahun ini sebesar Rp313 juta secara optimis bisa tercapai tapi bergtantung kunjungan wisatawan domestik atau manca negara, namun harus bergantung banyak faktor seperti cuaca ekstrim dan kondisi keamanan.

Kondisi ini menggambarkan keterganguangan PAD dari sektor ini masih terbatas dan bergantung pada kunjungan wisatawan, sehingga buruknya cuaca di laut maupun ada perkelahuan antar kampung di daerah akan menghambat rencana kunjungan wisatawan.