Ambon (Antara Maluku) - Calon Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, mengakui dirinya sudah berkiprah dalam dunia politik sejak tahun 2005 tapi berbagai pihak selalu meragukan kapasitas dan kapabilitas atau kemampuan yang dimilikinya.
"Jadi tidak heran, sikap ragu terhadap saya sudah biasa. Namun saya berprinsip sebuah keraguan akan berakhir dengan pengakuan," kata Abdullah Vanath di Ambon, Minggu.
Tapi dirinya tidak akan menghiraukan penilaian yang meragukan dirinya itu, karena diyakini pentas perpolitikan saat ini sudah dinamis.
Penjelasan Cagub Maluku yang berpasangan dengan Cawagub M.J Masspaitella ini disampaikan usai mengikuti ibadah syukuran bersama warga Negeri Kilang, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon) terkait pelaksanaan pilgub Maluku putaran pertama 9 Juli 2013, Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) hingga putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 14 November 2013.
Ibadah syukuran yang berlangsung di Gereja Imanuel Kilang ini makin mempererat hubungan ikatan persaudaraan secara adat dalam ikatan `Pela` antara masyarakat setempat yang beragama protestan dengan warga Werinama, (Pulau Seram) Kabupaten SBT yang beragama Islam.
Abdullah Vanath mengatakan, sikap keraguan yang muncul dari berbagai kalangan ini mungkin disebabkan dirinya masih terlalu muda usia sehingga terkesan belum menunjukkan kematangan dalam memimpin.
"Terpenting lagi, semua media massa di Maluku ini tidak berpihak kepada saya tapi lebih bersifat menghukum, sementara seluruh politisi di daerah menjadikan sandaran popularitas mereka terhadap media massa," kata Abdullah Vanath yang juga Bupati Seram Bagian Timur.
Namun dia mengaku media itu bukannya memilih, sehingga harus diabaikan untuk sementara waktu dan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
Usai melakukan ibadah syukur dengan saudara `Pela` Negeri Kilang, Cagub juga menggelar malam syukuran dan tahlilan di kediamannya di kawasan Air Kuning bersama Cawagub dan masyarakat setempat.
Abdullah Vanath Akui Banyak Pihak Ragukan Kemampuannya
Senin, 18 November 2013 1:40 WIB