Ambon (Antara Maluku) - Piala Adipura yang diperoleh Kota Ambon tahun 2014 merupakan wujud partisipasi warga kota ikut menciptakan budaya bersih, kata Wali Kota Richard Louhenapessy.
"Piala Adipura kategori `Kota Sedang` yang diberikan Kementerian Lingkungan hidup kepada Kota Ambon selama dua tahun berturut-turut merupakan kerja sama seluruh perangkat masyarakat, sekaligus refleksi masyarakat menciptakan budaya bersih," katanya di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan piala sebagai kota bersih merupakan keberhasilan dan partisipasi semua elemen di Kota Ambon dalam menysukseskan lima program prioritas Kota Ambon, yakni bersih di siang hari.
Partisipasi masyarakat mewujudkan Ambon yang bersih, diwujudkan melalui program Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan (Jumpa Berlian).
"Program Jumpa berlian dilakukan semua elemen yang ada di kota ini atas, baik PNS maupun unsur masyarakat dam ditunjang kinerja pasukan kuning atau petugas kebersihan yang selalu mengabdikan diri tanpa kenal waktu dan cuaca," ujarnya.
Menurut Richard, prestasi Adipura yang diraih tanpa dukungan masyarakat, pemerhati lingkungan tidak akan berjalan maksimal.
"Keberhasilan yang diraih ibarat jari tangan yang memiliki fungsi masing-masing. Tidak mungkin Wali Kota dan Wawali yang bekerja sendiri tanpa staff semuanya tidak akan terlaksana," tandasnya.
Diakuinya, Adipura bukanlah tujuan utama tetapi bonus kerja sama seluruh elemen masyarakat.
"Yang terpenting adalah kualitas budaya dan bagaimana merubah perilaku masyarakat. Jika budaya sudah menjadi dasar utama maka kebersihan kota bukan lagi tanggung jawab pihak tertentu," kata Richard.
Ia menambahkan pihaknya akan terus melakukan terobosan baru untuk menciptakan budaya bersih di kota Ambon.
"Dalam waktu dekat kita akan mengumumkan program terobosan baru kebersihan baik di darat maupun laut. Terobosan baru ini Teluk Ambon akan jadi perhatian khusus sehingga teluk akan menjadi daya tarik wisata," tandasnya.
Adipura Wujud Partisipasi Ciptakan Budaya Bersih
Sabtu, 7 Juni 2014 14:52 WIB