Ternate, 15/9 (Antara Maluku) - Legislator Partai Golkar di DPR-RI Saiful Bahri Rurai meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara untuk mengupayakan pembukaan penerbangan Internasional dari dan ke daerah ini.
"Adanya penerbangan Internasional dari dan ke Maluku Utara akan meningkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara dan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini," katanya, di Ternate, Selasa.
Menurut dia, Maluku Utara memiliki potensi wisata yang sangat menarik, baik budaya dan peninggalan sejarah maupun bahari, tetapi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah ini relatif masih sedikit jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Salah satu penyebab masih sedikitnya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Maluku Utara adalah belum adanya penerbangan Internasional ke daerah ini.
Wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia melalui daerah lain, misalnya Jakarta atau Bali lebih memilih melanjutkan kunjungan ke daerah lain yang letaknya lebih dekat dan biaya transportasinya relatif murah.
Ia merujuk, harga tiket pesawat dari Jakarta ke Ternate, ibu kota Provinsi Maluku Utara paling murah Rp1,8 juta.
Padahal, dari Jakarta ke wilayah Sumatera dan Kalimantan paling mahal Rp1 juta.
Pastinya, wisatawan mancanegara yang masuk melalui Jakarta akan lebih memilih melanjutkan kunjungan ke wilayah Sumatera atau Kalimantan.
Posisi Maluku Utara yang teletak di wilayah beranda Indonesia, menurut Siful Bahri, bisa menjadi alasan bagi Pemprov Maluku Utara untuk mengupayakan penerbangan Internasional dari dan ke daerah ini minimal dengan negara-negara di kawasan Asia, misalnya Filipina dan Malaysia.
"Sejumlah wilayah lainnya di Indonesia yang menjadi beranda Indonesia, seperti Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur sudah ada penerbangan internasional dari dan ke daerah itu, sehingga arus kunjungan wisatawan mancanegara dari tahun ke tahun ke daerah itu menunjukan peningkatan dan ini seharusnya bisa diwujudkan pula di Malut," katanya.
Ia mengatakan, di Malut sudah ada sejumlah bandara yang memungkinkan untuk melayani penerbangan internasional, seperti Bandara Sultan Babullah Ternate dan Bandara Leo Wattimena Morotai, oleh karena itu Pemprov Malut harus mengupayakannya menjadi bandara internasional.
Saiful Bahri Rurai menambahkan, dirinya dan legislator lainnya asal Malut di DPR-RI dan DPD-RI akan berupaya pula membantu Pemprov Malut untuk merealisasikan pembukaan penerbangan internasional di Malut dengan cara melobi berbagai pihak terkait di Jakarta.
Legislator Minta Pemprov Malut Upayakan Penerbangan Internasional
Selasa, 15 September 2015 15:43 WIB