Ternate, 21/6 (Antara Maluku) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maluku Utara (Malut) bersama disbudpar kabupaten/kota di daerah itu memperbanyak penyelenggaraan kegiatan seperti festival budaya atau festival pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Penyelenggaraan kegiatan wisata itu, ada yang sudah menjadi agenda tahunan, ada pula yang dilaksanakan secara khusus dengan memanfaatkan peristiwa atau kegiatan tertentu, misalnya dalam rangka memeriahkan hari jadi provinsi atau kabupaten/kota," kata Kepala Disbudpar Malut Anwar Husen di Ternate, Selasa.
Kegiatan wisata di Malut yang sudah menjadi agenda tahunan di antaranya Festival Legu Gama di Kota Ternate setiap bulan April dan Festival Teluk Jailolo di Kabupaten Halmahera Barat setiap bulan Mei, sedangkan kegiatan wisata yang digelar karena suatu peristiwa atau kegiatan tertentu di antaranya Festival Ela-Ela di Kota Ternate.
Menurut Anwar Husen, kegiatan wisata lainnya yang juga tengah dipersiapKan penyelenggaraannya di Malut, yang diharapkan nantinya menjadi kegiatan wisata bertaraf internasional adalah Festival Perang Dunia II dan Festival Pulau Dodola di Kabupaten Pulau Morotai pada September 2016.
Disbudpar gencar mempromosikan penyelenggaraan kegiatan pariwisata tersebut, baik di dalam maupun luar negeri, termasuk dengan memanfaatkan asosiasi travel dan persatuan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) agar bisa lebih dikenal wisatawan dan tertarik mengunjunginya.
Ia mengatakan upaya lain untuk menarik minat wisatawan di Malut adalah melakukan pendekatan kepada para pengelola wisata kapal pesiar agar menjadikan sejumlah daerah di Malut seperti Ternate dan Morotai sebagai tempat persinggahan dalam pelayaran wisatanya di Indonesia.
Upaya ini mulai menunjukkan hasil ditandai dengan semakin banyaknya kapal pesiar, baik dari dalam maupun luar negeri yang menyinggahi Malut dalam pelayarannya di Indonesia, bahkan hingga pertengahan 2016, jumlah wisatawan yang datang ke daerah itu menggunakan kapal pesiar tercatat lebih dari 1.000 orang.
Menyinggung pembenahan infrastrutkur pariwisata, Anwar Husen mengatakan Pemprov Malut dan pemkab/pemkot di daerah itu menghadapi keterbatasan dana untuk membenahi infrastruktur pariwisata, oleh karena itu selama ini selalu mengupayakan dukungan dana dari pemerintah pusat.
Penetapan Pulau Morotai sebagai salah satu dari sepuluh dari daerah pariwisata di Indonesia yang akan mendapat prioritas pengembangannya, diharapkan akan lebih memaksimalkan pembenahan infrastruktur pariwisata di daerah ini, khususnya di Morotai karena seluruh pendanaannya ditanggung pemerintah pusat dan swasta.
Disbudpar Malut Perbanyak Kegiatan Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Selasa, 21 Juni 2016 13:55 WIB