Ambon, 7/2 (Antaranews Maluku) - Sekretaris Bidang Politik Kedubes Autralia, Mounty Pounder bertemu bakal calon (balon) Gubernur Maluku, Murat Ismail untuk membicarakan peluang kerja sama serta isu strategis yang disepakati berkaitan dengan kerja sama bilateral antara pemerintah Australia dan Indonesia khususnya di Maluku.
"Kunjungan dan pertemuan ini secara khusus untuk menyampaikan rencana kerja sama yang sudah dilaksanakan di Maluku maupun yang akan dilanjutkan di masa mendatang," kata Mounty Pounder, usai pertemuan di Ambon, Rabu.
Dia menegaskan, pertemuan yang juga dihadiri Anggota DPR RI asal Maluku, Mercy Barens tersebut tidak berkaitan dengan masalah politik mengingat Murad Ismail merupakan Balon Gubernur yang akan mengikuti Pilkada kelompok ketiga tahun 2018.
"Jadi kunjungan dan pertemuan ini tidak ada kaitan dengan masalah politik, tetapi sudah dijadwalkan sejak lama tetapi baru terlaksanaan saat ini. Kami juga tidak membicarakan masalah pertahanan dan keamanan khususnya di perbatasan Maluku bagian Selatan dengan Australia," ujarnya.
Menurut Mounty Pounder, kerjasama bilateral Australia - Indonesia, khususnya dengan pemerintah provinsi Maluku sudah berjalan sejak lama dan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun, baik di bidang pendidikan, kesehatan serta sejumlah bidang lainnya.
"Kerja sama Australia dan Maluku terus ditingkatkan. Hubungan kerja sama ini terjalin dengan baik terutama kota bersaudara (sister city) Darwin (Australia Utara) dan Ambon. Pemerintah Australia memiliki komitmen kuat untuk membangun wilayah di bagian Timur Indonesia di berbagai bidang," katanya.
Khusus di bidang pendidikan, ujarnya, pemerintah Australia saat ini tidak lagi memberikan bantuan untuk peningkatan infrastruktur pendidikan, tetapi dialihkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan membuka kuota lebih besar untuk mahasiswa asal Maluku dan Maluku Utara untuk memperoleh beasiswa melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Negara Kanguru tersebut.
Sedangkan Murad Ismail juga menyatakan, pertemuan secara tertutup tersebut tidak membicarakan masalah politik yang berkaitan dengan keikutsertaan dirinya dalam kontestasi politik di Maluku tahun 2018.
"Pertemuan ini tidak berkaitan dengan majunya saya sebagai balon Gubernur berpasangan dengan Barnabas Orno sebagai balon Wagub, tetapi semata-mata untuk membicarakan berbagai peluang kerja sama antara pemerintah Australia dengan Maluku," ujarnya.
Pemerintah Australia juga diminta untuk membantu pembiayaan dan pengiriman para sarjana di beberapa bidang diantaranya pertanian, perikanan, pertambangan dan pariwisata untuk magang atau mengikuti pendidikan pada politeknik maupun universitas ternama di negara tersebut, dalam rangka peningkatan kualitas SDM sebagai persiapan menjelang dioperasikannya mega proyek minyak dan gas (migas) Blok Masela.
Murad dalam pertemuan tersebut juga meminta pemerintah Australia untuk membuka kesempatan pertukaran siswa, mahasiswa, guru dan dosen maupun tenaga-tenaga ahli lainnya antarkedua wilayah, serta meminta pemerintah negara tersebut untuk menanamkan investasi di sektor pariwisata.
"Saya meminta pemerintah Australia untuk mulai berinvestasi di sektor pariwisata di Maluku dan tidak hanya ke Bali, mengingat hubungan antara kedua wilayah bertetangga ini sangat dekat dan strategis, apalagi Maluku sangat kaya potensi sumber daya alam di bidang pariwisata khususnya wisata bahari unggulan dan menarik," ujar Murad.
Pemerintah Australia juga diminta untuk mempercepat pembukaan rute penerbangan langsung internasional Darwin - Saumlaki dan Darwin - Ambon yang telah dirintis pemerintah Provinsi Maluku, sehingga berdampak terhadap peningkatan arus kunjungan wisatawan asal negara tersebut ke Maluku pada masa mendatang
Mantan Kepala Korps Brimob Mabes Polri tersebut juga meminta pemerintah Australia untuk membantu pengembangan sektor perikanan dan peternakan, khususnya peternakan sapi dan kerbau di Pulau Moa, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
"Khusus untuk pengembangan sektor peternakan, pemerintah Australia berkeinginan mereka yang menangani proses kelahiran anak sapi atau kerbau, setelah itu baru dikirim ke daerah asal seperti pulau Moa untuk proses penggemukannya hingga produktif," tambahnya.
Sedangkan Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Maluku, Mercy Barens, menyambut positif pertemuan tersebut karena berdampak meningkatkan hubungan bilateral antara pemerintah Australia dan Maluku di masa mendatang.
"Pertemuan dan dialog ini bukan karena Murad Ismail mencalonkan diri sebagai balon Gubernur Maluku untuk mengikuti Pilkada tahun 2018. Bagi pemerintah Australia siapa pun Gubernur yang akan terpilih adalah hasil pilihan rakyat dan hubungan kerjasama yang telah terjalin harus tetap berjalan dan ditingkatkan," katanya.
Dia menyatakan, kunjungan dan pembicaraan antara Sekretaris Bidang Politik Kedubes Autralia, Mounty Pounder bersama Murad Ismail tersebut juga sejalan dengan hasil pembicaraannya dengan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Justin Lee pada Juni 2017.
"Pemerintah Australia lebih meningkatkan hubungan kerja sama berbagai bidang dengan Maluku dan Maluku Utara, karena menyadari letak dua daerah ini sebagai tetangga terdekat sekaligus memegang peranan penting dalam jalur perhubungan internasional Australia dengan Indonesia maupun dengan negara lainnya," katanya.
Karena itu Mercy menyatakan mendukung rencana kerja sama yang telah dilakukan maupun ditingkatkan antara Australia dan Maluku di berbagai bidang.
Sekretaris Kedubes Australia bertemu Murad
Rabu, 7 Februari 2018 17:38 WIB