Ternate (ANTARA) - Para pengusaha di Maluku Utara diminta membantu memulihkan ekonomi warga korban gempa di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), terutama untuk wargta yang rumahnya hancur akibat guncangan gempa pada Minggu (14/7).
"Di Halsel ada ribuan warga yang rumahnya hancur akibat guncangan gempa pada hari Minggu dan mereka sangat membutuhkan bantuan, terutama dari segi pemulihan ekonominya," kata salah seorang relawan yang baru pulang dari daerah terdampak gempa di Halsel, Muhammad Arif di Ternate, Rabu.
Banyak cara yang bisa dilakukan para pengusaha untuk membantu memulihkan ekonomi warga korban gempa di Halsel, pengusaha hasil bumi misalnya membeli hasil perkebunan warga korban gempa, seperti kopra, cengkih dan pala dengan harga diatas harga pasaran.
Begitu pula para pengusaha perikanan di Malut, menurut dia, dapat membantu memulihkan ekonomi warga korban gempa dengan cara membeli hasil tangkapan warga setelah mereka kembali melaut, karena selama ini yang membeli hanya tengkulak dengan harga yang sangat murah.
Para kontraktor juga bisa membantu warga korban gempa di Halsel dengan cara memanfaatkan warga setempat dalam pengerjaan proyek konstruksi misalnya dengan pengerjaan jalan atau proyek fisik lainnya.
Bupati Halsel, Bahrain Kasuba mengatakan, Pemkab Halmahera Selatan saat ini masih fokus dalam pemenuhan kebutuhan warga korban gempa di seluruh daerah dampak, terutama kebutuhan pangan dan layanan kesehatan.
Sementara untuk kegiatan rehabilitasi rumah warga, termasuk pemulihan ekonomi mereka akan dilakukan setelah masa tanggap darurat tahap kedua yang akan berakhir pada 28 Juli 2019, yang untuk kegiatan itu pemkab sangat membutuhkan dukungan dari Pemprov Malut dan pemerintah pusat, termasuk kalangan pengusaha.
Bupati mengharapkan kepada seluruh warga korban gempa di daeranya, terutama yang kini masih berada di pengungsian untuk tetap optimistis dalam menatap masa depan, karena Pemka Halmahera Selatan pasti akan terus berupaya untuk membantu agar semuanya bisa hidup normal seperti semula.
Gempa bumi berkekuatan 7.2 SR yang melanda Halmaehar Selatan pada Minggu (14/7) mengakibatkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia, lebih dari 40 orang luka-luka dan lebih dari 1.000 rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan dengan nilai kerugian fisik diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.