Ambon (ANTARA) -
Kota Ambon mengalami peningkatan skor dalam zonasi peta epidemiologi sebaran COVID-19 Kabupaten/Kota di Maluku, kata juru bicara Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz.
"Skor kota Ambon pada 20 Februari 2022 naik sebesar 0,25 poin dari minggu lalu 2,1 menjadi 2,35 dan masih berada di zona oranye atau resiko sedang," katanya, Rabu.
Ia mengatakan, kenaikan skor tidak lain disebabkan tingkat kesembuhan yang tinggi, di sisi lain jumlah terkonfirmasi positif juga terus mengalami penurunan.
"Awal varian omicron merebak tingkat terkonfirmasi mencapai 100 orang per hari, tetapi saat ini terus mengalami penurunan, sementara tingkat kesembuhan terus meningkat," ujar Joy.
Kenaikan skor katanya, merupakan harapan pemerintah dan masyarakat, di mana kota Ambon tidak sampai turun di zona Merah atau resiko tinggi, yang turut berpengaruh pada makin ketatnya pemberlakuan aturan PPKM.
Berdasarkan data 22 Februari 2022, penambahan jumlah kasus konfirmasi sebanyak 27 jiwa, sehingga total menjadi 1.393 jiwa yang positif COVID -19.
"Sebagian besar pasien isolasi mandiri karena tidak bergejala hanya sekitar 87 pasien yang dirawat di rumah sakit dan 13 orang yang isolasi terpusat di asrama haji, Waiheru," katanya.
Tingginya angka kesembuhan turut mempengaruhi tingkat vaksinasi yang capaiannya di kota Ambon sangat tinggi.
"Memang dirasakan dampak vaksin dosis 1 dan 2 sangat berpengaruh pada mereka yang terpapar. Mereka bisa terpapar tetapi sangat cepat sembuh, karena fungsi antibodi sudah terbentuk," ujar Joy.
Dia berharap, masyarakat Ambon tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas, terutama memakai masker.
Meski dampak omicron tidak separah varian delta, namun harus tetap diwaspadai penyebarannya. Apalagi bagi masyarakat yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) maupun golongan lansia.
"Yang paling berbahaya bagi warga yang komorbid maupun lansia, dan rata – rata yang meninggal terkonfirmasi COVID-19 adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun," kata Joy.