Ambon (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menggelar pelatihan teknis pertolongan di permukaan air (water rescue) yang berlangsung selama empat hari di Kota Masohi.
"Kegiatan ini berlangsung di Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah dan dibuka oleh Wakil Bupati, Marlatu Leleury," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas setempat, Mustari di Ambon, Maluku, Senin.
Menurut dia, pelatihan pertolongan di permukaan air seperti ini sangatlah penting, strategis dan tepat sasaran, karena Maluku Tengah (Malteng) memiliki luas wilayah sebesar 275.907 kilometer persegi dan 95,8 persen adalah perairan.
Karena itu, ia menilai kesigapan serta kesiapan tim penyelamat sangatlah penting dalam memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan di perairan.
Mustari mengharapkan lewat kegiatan pelatihan seperti ini, peserta mampu memahami materi yang diberikan dan bisa diaplikasikan di lapangan pada saat operasi pencarian dan pertolongan.
Ia mengatakan pelatihan potensi pencarian dan pertolongan teknik pertolongan di permukaan air ini bertempat di gedung PKK Jalan Banda, Kecamatan Kota Masohi.
Peserta Pelatihan berjumlah 50 orang terdiri dari unsur TNI/Polri, instansi pemerintah, serta organisasi kebencanaan lainnya.
Selain itu kegiatan pelatihan ini juga turut dihadiri dua orang observasi dari Kantor Pusat Basarnas.
Materi yang disajikan dalam kegiatan pelatihan ini berupa pemberian materi kelas dan juga materi praktek yang akan dilaksanakan di Pantai Tanjung Kuako, Kabupaten Maluku Tengah.
Mustari menambahkan, sebelum dimulai kegiatan pelatihan ini, seluruh peserta dan juga instruktur melaksanakan rapid antigen.
Baca juga: Basarnas evakuasi kapal di perairan Moti Ternate, begini kronologinya
Baca juga: Basarnas Ambon butuh empat kapal untuk mendukung operasi SAR di Maluku yang rawan kecelakaan laut