BI Kembangkan Tim Pengendali Inflasi Daerah
Rabu, 26 Januari 2011 16:01 WIB
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan pihaknya akan terus mendorong terbentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang akan membantu pemerintah menjaga dan menurunkan inflasi.
"Sebenarnya ini tugas Pemda berikut instansi-intansi terkait, jadi BI hanya memfasilitasi dan mengkoordinasi saja," kata Darmin usai peresmian Gedung Kantor Bank Indonesia Pontianak, Rabu.
Menurut dia, persoalan inflasi di Indonesia lebih banyak diakibatkan karena faktor kenaikan harga bahan pangan yang merupakan problem struktural yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu pendek.
"Untuk itu BI akan bekerja sama dalam TPID untuk memberikan saran-saran berbagai masalah terkait inflasi seperti mempertemukan perbankan dengan sentra-sentra produktif," katanya.
"Kepala daerah melihat pembentukan TPID ini efektif minimalnya untuk menyadarkan mengenai dampak inflasi terhadap masyarakat," katanya.
Hingga saat ini sudah terbentuk TPID di 53 kota pembentuk inflasi dari total 66 kota inflasi. Berdasarkan jenis kota, hampir seluruh ibukota sudah mempunyai TPID, kecuali ibukota Papua Barat.
Dijelaskannya, inflasi nasional tidak bisa hanya dikendalikan melalui pengelolaan likuiditas saja, karena persoalan suplai barang kebutuhan masyarakat ternyata menyumbang porsi yang lebih besar.
Kalbar, katanya, dengan geografis yang tidak terlalu jauh dari Jawa memiliki peran yang strategis untuk menekan laju inflasi yang bersumber dari volatilitas harga bahan makanan.
"Selain sayuran dan buah-buahan, penting juga bagi Kalimantan Barat untuk memproduksi bumbu-bumbuan mengingat jarak yang menguntungkan dari Jawa," katanya.
Dijelaskannya, tekanan inflasi dari kenaikan harga bahan pangan dan bumbu-bumbuan sudah mulai terlihat sejak tujuh tahun terakhir dan tidak pernah kembali ke harga semula.
"Ini berita baik bagi petani tetapi kalau harga meningkat terlalu jauh itu tidak menguntungkan secara nasional," katanya.
Inflasi di kota Pontianak pada 2010 tercatat sebesar 8,52 persen atau lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 6,96 persen, sementara inflasi Pontianak pada 2009 sebesar 4,91 persen.
Dalam kesempatan itu, Darmin melantik pejabat baru Pimpinan BI Pontianak Hilman Tisnawan menggantikan pejabat lama Samasta Pradhana.