Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpeluang menguat menjelang laporan data inflasi Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 18,04 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.918,1. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,60 poin atau 0,38 persen ke posisi 956,8.
"Sentimen pasar saham hari ini masih positif. Katalis positif datang dari penguatan bursa saham global jelang rilis data inflasi AS,” tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: IHSG BEI berpeluang terkoreksi seiring sentimen regional dan global
Negeri Paman Sam akan melaporkan data Inflasi Januari 2023 pada Selasa (14/1) waktu setempat, yang diperkirakan akan melambat ke 6,2 persen year on year (yoy), dari sebelumnya 6,5 persen yoy pada Desember 2022.
Selain itu, pasar bersiap menantikan agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (16/1), yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen.
Sementara itu, bursa AS bergerak menguat pada perdagangan tadi malam. Dengan ekspektasi penurunan inflasi, pasar berharap The Federal Reserve (The Fed) mulai menurunkan tensi kebijakan pengetatan moneternya.
Baca juga: IHSG Senin dibuka terdongkrak 19,25 poin
Bursa Eropa bergerak menguat pada perdagangan kemarin. Pasar menantikan rilis data inflasi AS yang akan menentukan arah kebijakan moneter.
Secara teknikal, Indikasi dua hari Hammer memberikan sinyal penguatan potensi menguji perdagangan hari ini pada level support 6.830 dan level resistance 6.920.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei naik 155,19 atau 0,57 persen ke 27.582,5, Indeks Hang Seng melemah 73,33 poin atau 0,35 persen ke 21.091,0, Indeks Shanghai naik 4,21 poin atau 0,13 persen ke 3.325,9, dan Indeks Strait Times menguat 1,23 poin atau 0,04 persen ke 3.325,9.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang menguat menjelang rilis data inflasi AS