Ambon (ANTARA) - Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara mendatangkan 14.600 ton beras impor asal Vietnam guna menambah ketersediaan stok beras memenuhi kebutuhan enam bulan ke depan.
"Beras yang masuk sebanyak 14.600 ton itu diangkut tiga kapal, satu kapal diantaranya sudah masuk pelabuhan Ambon dengan membawa 5.000 ton beras sedang dalam proses pembongkaran," kata Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Rabu.
Ia menyampaikan dua kapal lainnya masih dalam perjalanan menuju Ambon yang masing-masing mengangkut 4.800 ton beras.
"Jadi Bulog melakukan antisipasi, apalagi cuaca sekarang ini di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya masuk musim penghujan dengan curah hujan cukup deras dalam dua pekan terakhir," kata dia.
Ia menyebutkan saat ini stok yang dimiliki di gudang Ambon, Tual, maupun Saumlaki sebanyak 10.000 ton.
"Dengan demikian kalau ditambah dengan 14.600 ton yang masuk maka stok beras Bulog Maluku sebanyak 24.600 ton sehingga sangat aman hingga enam bulan ke depan," ujarnya.
Setelah beras tersebut sampai alam akan disebar ke gudang Bulog yang ada di Maluku.
"Dalam waktu dekat Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara juga akan mendapat kiriman beras produksi lokal dari Sulawesi dan Jawa Timur yang akan di angkut ke Ternate, Maluku Utara, dan juga Tual," ujarnya.
Oleh sebab itu masyarakat di Maluku dan Maluku Utara tidak perlu khawatir dan Bulog juga tetap melakukan operasi pasar.
Selain beras, Bulog Maluku juga masih mencatat ketersediaan kebutuhan lain seperti gula pasir sebanyak 26 ton dan dalam perjalanan sebanyak 50 ton serta minyak goreng 38.000 kiloliter.
"Dengan demikian stok beras, gula pasir, dan minyak goreng ini siap membantu pemerintah dalam rangka menekan angka inflasi di wilayah Maluku," kata dia.