Ambon (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Maluku menggandeng akademisi dalam upaya merehabilitasi kawasan hutan di daerah itu.
“Kami melibatkan akademisi dengan membentuk kelompok kerja bersama Universitas Pattimura (Unpatti) salah satu kegiatannya adalah melaksanakan seminar nasional kehutanan,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Haikal Baadila dalam keterangan diterima di Ambon, Kamis.
Pasalnya, kata dia, akademisi memiliki kajian akademik yang mumpuni terkait dengan perencanaan rehabilitasi dan pengelolaan hutan.
“Tentunya dalam mengurusi terkait pengelolaan hutan kami membutuhkan tenaga ahli yang paham betul dengan kondisi hutan di Maluku, dan kami sudah menjalin komunikasi yang baik dengan pihak Unpatti,” ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Maluku, luas hutan di daerah itu 3,9 juta hektare. Dari 3,9 juta hektare tersebut dibagi atas hutan konservasi, yakni Taman Nasional Manusela, hutan lindung, serta hutan produksi.
Haikal menjelaskan bahwa berdasarkan data kementerian, ada 299 ribu hektare lahan kritis di Maluku yang tersebar di 11 kabupaten dan kota di daerah itu.
“Dari total 299 ribu hektare itu, 50 ribu di luar kawasan hutan, sedangkan sisanya di dalam kawasan hutan. Sesuai pembagian urusan apabila di dalam kawasan hutan merupakan urusan pemerintah pusat yang dilaksanakan oleh Balai Pengelola Kawasan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), di luar itu menjadi kewenangan daerah,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa setiap tahun Dinas Kehutanan Provinsi Maluku menargetkan sekurang-kurangnya 250 hektare rehabilitasi lahan kritis disesuaikan dengan anggaran yang ada.
“Meskipun pada 2023 capaian rehabilitasi lahan kritis di Maluku melebihi target Dinas Kehutanan Provinsi Maluku namun jika dibandingkan dengan capaian pada 2022, angka 300 hektare tersebut menurun dari yang sebelumnya tercapai hingga 400 hektare pada 2022,” katanya.
Namun, Haikal menegaskan bahwa Dinas Kehutanan Provinsi Maluku tetap berupaya melakukan sejumlah kegiatan untuk merehabilitasi lahan kritis di Maluku, salah satunya dengan melakukan seminar kehutanan bersama Unpatti.