Ambon (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku berupaya mempercepat inklusi keuangan dan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Dukungan tersebut dilakukan melalui kegiatan implementasi inklusi keuangan dan business matching bagi pelaku usaha sektor pariwisata di dua lokasi wisata di Kabupaten SBB yaitu Air Putri dan Allang Asaude.
"Dua lokasi wisata tersebut merupakan daerah prioritas pengembangan pariwisata Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten SBB dengan konsep
Segitiga Saka Mese Nusa (Air Puteri Desa Kawa, Allang Asaude, dan Desa Manipa), kata Pelaksana harian Kepala OJK Provinsi Maluku, Novian Suhardi, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan ini juga merupakan wujud dukungan OJK Maluku dalam program Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia dan Bangga Buatan Indonesia yang telah diluncurkan Pemerintah Provinsi Maluku pada 21 Juni 2024.
Kegiatan kolaborasi dilakukan antara Pemerintah Kabupaten SBB, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, dan PT Bank Pembangunan Daerah Maluku dan
Maluku Utara, yang bertujuan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada pelaku usaha di sektor pariwisata.
Dukungan tersebut terhadap berbagai produk dan layanan keuangan yang dapat mendukung pengembangan usaha pariwisata.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, pelaku usaha pariwisata di Kawasan Air Putri dan Allang Asaude dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan untuk mendukung perkembangan usaha, " katanya.
Selain itu katanya, kerjasama antara Pemerintah Kabupaten SBB, lembaga keuangan, dan pelaku usaha sangat penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Pimpinan Bank Maluku Malut Cabang Piru, Rahman Hamsidi memaparkan manfaat inklusi keuangan bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil dalam mengakses keuangan formal dari lembaga keuangan.
Upaya tersebut agar dapat pelaku usaha terhindar dari tawaran rentenir dan berbagai praktek penawaran investasi ilegal.
Kepala Desa Allang Asaude, Noce Patty menambahkan, sejak lama masyarakat membutuhkan sentuhan program khusus dari pemerintah dalam meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengelola potensi pariwisata yang ada.
“Harapan kami kegiatan tidak berakhir pada hari ini, namun diteruskan dengan program berkelanjutan, seperti pelatihan, sosialisasi, dan pengembangan kapasitas usaha bagi pelaku usaha pariwisata di Desa kami,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret mendukung program inklusi keuangan nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, melalui sektor pariwisata yang menjadi salah satu unggulan di Kabupaten SBB.