Jakarta (ANTARA) - Petenis putri nomor satu dunia Aryna Sabalenka meraih gelar Brisbane International keduanya untuk mengawali musim WTA Tour 2025.
Sabalenka bangkit untuk mengalahkan petenis kualifikasi berusia 21 tahun Polina Kudermetova 4-6, 6-3, 6-2 di final, Minggu (5/1), untuk mengamankan gelar ke-18 dalam kariernya.
Sabalenka memenangi gelar Brisbane pertamanya pada 2023 saat ajang tersebut diadakan di Adelaide. Pada saat itu, ia mengalahkan petenis kualifikasi Linda Noskova di final. Tahun lalu, ia kalah tipis dari Elena Rybakina di final.
Brisbane adalah gelar keempat Sabalenka di Australia. Ia selanjutnya akan membawa kepercayaan dirinya itu ke Melbourne, di mana ia adalah juara bertahan Australian Open dua kali.
Petenis berusia 26 tahun itu berusaha menjadi perempuan pertama yang memenangi tiga gelar Australian Open berturut-turut setelah Martina Hingis mendominasi ajang tersebut dari 1997 hingga 1999.
"Saya benar-benar merasakan permainan saya dengan cukup baik," kata Sabalenka, dikutip dari WTA, Senin.
"Secara mental, fisik, saya akan siap untuk tampil di Australian Open. Sangat senang dengan jalannya pekan ini. Membawa trofi ini ke turnamen major, itu sangat penting."
Sementara itu, Kudermetova lolos kualifikasi dan melewati sederet petenis tangguh untuk mencapai final WTA pertamanya. Ia menorehkan kemenangan Top 10 pertama dalam kariernya pekan ini ketika ia bangkit untuk mengalahkan No. 9 Daria Kasatkina 1-6, 6-2, 7-5 di babak 16 besar.
Ia mengalahkan Wang Xinyu, Liudmila Samsonova, Ashlyn Krueger, dan Anhelina Kalinina untuk memenangi lima pertandingan berturut-turut untuk pertama kalinya dalam karier WTA-nya.
Paolina Kudermetova yang merupakan adik perempuan dari mantan petenis No. 9 Veronika Kudermetova menunjukkan tanda-tanda perkembangan pesat sejak akhir musim 2024.
Ia berhasil mencapai perempat final di Seoul sebagai kualifikasi dan kemudian menyelesaikan musim WTA-nya dengan semifinal di Merida untuk mendorong peringkatnya tepat di luar Top 100.
Kudermetova menunjukkan ketenangan dalam pertandingan terbesar dalam kariernya. Petenis berusia 21 tahun itu menolak untuk menyerah setelah Sabalenka meraih break di awal, mempertahankan posisi baseline agresifnya untuk terus melakukan reli guna menekan petenis No. 1 dunia itu.
Saat servis tertinggal 5-4, Sabalenka bermain terlalu pasif, dan Kudermetova melakukan break pada set point keduanya untuk mencuri set pertama.
"Saya melakukan break pada set pertama. Saya mencoba bermain terlalu konservatif, menurut saya," kata Sabalenka.
"Saya tidak mengikuti rencana. Saat itulah semuanya berjalan lancar untuknya dan dia seperti memukul bola dengan keras. Sepertinya semuanya berjalan lancar. Saya seperti, saya tidak bisa berbuat banyak dalam situasi ini."
Namun setelah kalah pada set pertamanya di turnamen tersebut, Sabalenka dengan cepat mengatur ulang dirinya untuk memastikan dia tidak akan kalah pada set kedua.
Ia hanya kehilangan lima poin dari servisnya di set kedua yang memungkinkannya menyerang balik dan memperbaiki permainan baseline-nya.
Setelah memaksakan pertandingan ke set penentu, Sabalenka mendominasi untuk menutup kemenangan pada pertandingan yang berjalan satu jam 47 menit itu.
"Di set kedua, saya hanya memberinya sedikit tekanan," ujar Sabalenka.
"Saya melihat cara dia bereaksi, cara dia bermain. Dia banyak terburu-buru. Saya seperti, saya akan tetap agresif, terus menekan, terus mengayunkan bola, dan mudah-mudahan saya bisa membalikkan permainan ini."
Sementara itu, di sektor ganda, peraih medali perak Olimpiade Paris 2024 Mirra Andreeva dan Diana Shnaider meraih gelar WTA Tour pertama mereka dengan mengalahkan Anna Kalinskaya dan Priscilla Hon 7-6(6), 7-5.
Ini adalah gelar ganda pertama bagi kedua pemain, baik sebagai tim maupun individu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sabalenka awali musim 2025 dengan raih gelar Brisbane International