Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca buruk yang berpotensi terjadi di delapan wilayah di Provinsi Maluku pada 9-14 Februari 2025.
“Waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sesat, yang berpotensi terjadi di delapan wilayah yakni Kota Tual, Kabupaten Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon Kamari di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil analisis, kondisi atmosfer yang dapat memicu terjadinya cuaca signifikan di wilayah Maluku.
Hal ini dikarenakan adanya daerah tekanan rendah di wilayah utara Australia, yang menyebabkan terjadinya daerah pertemuan angin serta perapatan massa udara di wilayah Maluku.
ENSO (-0.89) yang bernilai negatif serta aktifnya Gelombang Rossby berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Maluku.
Selain itu suhu muka laut yang hangat (28 - 30°C) dengan anomali 0.5 - 3.2°C, serta labilitas udara yang cukup labil dan kelembapan udara lapisan atas yang relatif basah.
Beberapa kondisi atmosfer tersebut berpengaruh terhadap proses pembentukan dan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Maluku yang berpotensi menyebabkan terjadinya
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang sesaat dalam beberapa hari ke depan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk (hujan lebat - sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang).
Cuaca buruk berdampak pada penurunan jarak pandang secara tiba-tiba serta dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan gelombang tinggi.
Selain itu, warga selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui kanal informasi BMKG.