Ambon (ANTARA) - Para penjual menu makanan berbuka puasa di Kota Ambon menjadikan simpang Masjid Raya Al Fatah Maluku sebagai pusat pasar takjil dadakan pada Ramadhan 1446 H/2025 M ini.
"Ini sudah menjadi tradisi setiap tahun, di area depan Masjid Al Fatah jadi pusat penjual takjil di Kota Ambon," kata Ketua Yayasan Al Fatah Hadi Basalamah di Ambon, Senin.
Menurutnya, hal itu menjadi ladang keuntungan bagi para penjual takjil dadakan selama 30 hari berjualan.
"Di satu sisi ini juga memberikan kemudahan bagi para donatur yang ingin beramal dengan berbagi takjil gratis melalui Masjid Al Fatah, karena biasanya ada yang nyumbang takjil untuk selanjutnya dibagikan pada jamaah," ujarnya.
Hal itu karena para penjual takjil musiman di simpang Masjid Al Fatah tersebut menyediakan beraneka macam kudapan ringan sebagai menu berbuka puasa, mulai dari gorengan, kue lapis, hingga jajanan-jajanan khas Maluku, seperti Asidah, pisang ijo, kue lontar, dan masih banyak lagi.

Karena banyaknya penjual takjil pada Ramadhan seperti ini, harga takjil yang ditawarkan pun terjangkau. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp10 ribu sudah bisa mendapatkan menu berbuka puasa yang manis dan mengenyangkan.
"Harganya mulai dari Rp1.000 untuk gorengan, ada juga Rp5.000 dapat tiga potong jajanan seperti pisang dan kue lapis," ujar salah satu pedagang takjil, Wa Nona.
Ia mengatakan, dengan menjual takjil saat bulan Ramadhan keuntungan yang didapat pun bisa mencapai hingga Rp300 ribu per hari.
"Kalau jualan modal sendiri bisa dapat Rp300 ribu, tapi di sini juga banyak titipan orang, nanti bagi hasil, dari orangnya jual dengan harga Rp500 ke saya lalu saya jual Rp1.000 per potong," katanya.
Dia mengatakan pula, untuk menu berbuka puasa dari tahun ke tahun menu es pisang ijo dan es kacang merah selalu jadi kudapan yang paling laris.
Harganya pun variatif, mulai dari Rp5.000 untuk cup kecil hingga Rp10.000 untuk cup ukuran besar.
Salah satu pembeli takjil Zihan mengatakan hanya membutuhkan Rp15.000 untuk bisa mendapatkan sebungkus pisang goreng, es pisang ijo, dan jajan tradisional asidah.
"Jajanannya enak dan murah meriah," tuturnya.
Ramainya simpang Al Fatah Ambon saat Ramadhan juga menambah nuansa bulan suci yang tak dapat dirasakan pada bulan lainnya.