Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono untuk membangun jalan layang di kawasan Batumerah dan Mardika, Kota Ambon, guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas.
"Saat menemui Menpupera di Jakarta pada akhir Desember 2014, saya menyampaikan permintaan tersebut karena strategis untuk memperlancar aktivitas lalu lintas masuk maupun keluar pusat Kota Ambon," katanya, di Ambon, Senin.
Apalagi, jalan layang itu disainnya sudah disiapkan Balai Wilayah Jalanan Nasional (BWJN) IX Maluku dan Maluku Utara.
"Jujur kami kesulitan anggaran untuk pembangunan jalan layang yang strategis guna mengantisipasi ancaman kemacetan lalu lintas di kawasan Mardika dan Batumerah yang saat ini saja warga sudah resah," ujarnya.
Dia mengakui, permintaan itu juga mempertimbangkan operasional Jembatan Merah Putih (JMP) melintasi Teluk Dalam Ambon yang pembangunannya dijadwalkan rampung pada Juni 2015.
"JMP bila beroperasi, maka turut mempengaruhi aktivitas lalulintas di kawasan Batumerah dan Mardika terlihat seperti `leher botol` bagi arus kenderaan, baik masuk maupun keluar Kota Ambon," tegas Gubernur.
Karena itu, Menpupera diminta menindaklanjuti disain jalan layang yang telah dirampungkan BWJN IX Maluku tersebut dengan menganggarkan dana agar bisa dibangun fasilitas tersebut.
"Kami harapkan pembangunan jalan layang itu bisa diakomodasi di APBN Perubahan 2015 agar dibangun sehingga mendukung operasional JMP," kata Gubernur.
JMP dan sejumlah proyek pendukung Pesparawi tingkat nasional dijadwalkan penyelenggaraannya di Ambon pada Oktober 2015 diprogramkan diresmikan Presiden Joko Widodo.
Fasilitas tersebut antara lain gedung Katholik Centre dibangun berlantai dua, berkapasitas 800 orang dengan anggaran Rp13,25 milar.
Kristani Centre juga berlantai dua berkapasitas 1.000 orang dengan anggaran Rp24,35 miliar.
Kedua gedung ini sesuai kontrak yang telah ditandatangani pada 8 Oktober harus rampung 8 September 2015.
Begitu pun perampungan patung Menteri Kesehatan era Presiden Soekarno hingga Soeharto, Dr, G.A. Siwabessy.
JMP realisasi pembangunannya untuk bentangan pendekat rampung 99 persen dan tinggal finising saja, sedangkan bentangan tengah mencapai 80 persen lebih.
"Kami programkan Juni 2015 pembangunan JMP rampung sehingga diresmikan bersama sejumlah fasilitas pendukung Pesparawi tingkat nasional nantinya," kata Ismael.
JMP memiliki panjang 1.060 meter, lebar 22,7 meter dan tinggi saat pasang naik dengan kolomnya 38 meter serta trotoar selebar 1,2 meter.
Jalan di jembatan terbagi dua jalur dan masing-masing jalur juga dibagi dua agar memperlancar aktivitas lalu lintas.
Gubernur Minta Menpupera Bangun Jalan Layang Di Ambon
Senin, 19 Januari 2015 10:12 WIB