Ambon (ANTARA) - Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Kementerian Pertanian memberikan bantuan untuk sektor perkebunan senilai Rp11.448.634.000 kepada sejumlah kelompok tani di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Selasa.
Penyerahan bantuan dilaksanakan di lapangan upacara Lantamal IX Ambon oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Diana Padang dan Komandan Lantamal IX Ambon Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang saat peluncuran ekspor pala organik asal Maluku ke Belanda, Uni Emirat Arab dan India.
Total bantuan perkebunan senilai Rp11.448.634.000 diserahkan dalam bentuk benih pala sebanyak 234.000 batang untuk kegiatan rehabilitasi seluas 3.900 hektare, 30.000 batang benih cengkeh untuk rehabilitasi seluas 500 hektare, dan 48.000 batang benih kelapa untuk kegiatan peremajaan seluas 400 hektare.
Selain itu bantuan pupuk NPK atau pupuk buatan sebanyak 10 ton, pupuk organik 150 ton, satu set peralatan pengendalian operasional pengamatan dan pengendalian hama penyakit tanaman cengkeh, unit pengolahan hasil kelapa dan peralatan pasca panen pala.
Bantuan-bantuan tersebut diberikan kepada beberapa kelompok tani di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah, di antaranya kelompok tani Tuni, Tomarala, Persada, Duren Uwei dan Laleang.
Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengarahkan Kementerian Pertanian untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia, sehingga dicanangkan tiga komoditas rempah, yakni pala, lada dan cengkeh.
Terkait itu, pemerintah melalui Dirjen Perkebunan sedang mengembangkan terobosan baru, yakni program pembangunan logistik benih dan bibit unggul yang produktivitas melebihi potensi produksi rempah saat ini.
Strategi tersebut diharapkan bisa meningkatkan target produktivitas rempah Indonesia yang baru mencapai 0,4 ton per hektare menjadi 1,2 ton rempah per hektare dalam beberapa tahun ke depan.
"Kementerian Pertanian membuat terobosan baru yang diberi nama BUN 500. BUN merupakan singkatan dari benih unggul, sedangkan 500 adalah 500 juta batang benih atau bibit, itu akan kita laksanakan dalam lima sampai enam tahun ke depan, artinya setiap tahun kita akan memproduksi benih sebanyak 80 hingga 90 juta batang," ucap Kasdi.