Ada Planet Yang Bisa Didiami Manusia?
Jumat, 1 Oktober 2010 11:22 WIB
Perdebatan panjang tentang mahluk di luar planet bumi tampaknya akan semakin seru.
Setelah heboh kesaksian penampakan UFO (Unidentified Flying Object) dan Alien, kini sejumlah peneliti mengklaim bahwa mereka telah menemukan planet di luar bumi yang bisa dihuni manusia.
Seperti diberitakan kantor berita transnasional Reuter, sejumlah pakar astrologi di Amerika Serikat percaya diri mereka telah mendeteksi planet baru dengan temperatur tepat, yang tidak terlalu panas maupun dingin, dan dinilai tepat untuk mendukung kehidupan.
Planet yang mengorbit pada bintang kecil jenis katai merah (red dwarf) bernama Gliese 581 dan diperkirakan memiliki massa tiga kali dari Bumi, kata tim peneliti dari Universitas California - Santa Cruz dan "Carnegie Institution of Washington" pada Rabu.
Tim peneliti tersebut menemukan planet itu dengan mengukur secara tidak langsung memakai teleskop Keck di Hawaii, mengamati Gliese 581 selama 11 tahun dan menemukan beberapa planet potensial lain yang mengorbit.
"Kami telah menemukan planet dari kedua sisi zona habitat -- terlalu panas dan terlalu dingin -- dan sekarang kami telah menemukan yang tepat," kata Steven Vogt dari Universitas California Santa Cruz.
"Fakta bahwa kami dapat mendeteksi planet itu secepat ini dan sedekat ini mengartikan bahwa planet seperti itu pasti sangat umum," kata Vogt dalam pernyataannya.
Planet tersebut, yang disebut Gliese 581g, sejauh 20 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Libra, menurut laporan yang diterbitkan dalam "Astrophysical Journal" dan dapat dibaca di .
Satu tahun cahaya merupakan jarak tempuh cahaya dalam setahun dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik, atau berjarak 10 triliun kilometer.
Para peneliti menggunakan metode tidak langsung kecepatan radial untuk mendeteksi sejumlah planet. Orbit planet membuat bintang sedikit bergoyang dan itu dapat diukur.
"Sekarang ada sekitar 500 planet di luar tata surya yang diketahui," kata tim peneliti yang dipimpin Vogt.
"Bila tata surya kita merupakan representasi dari galaksi secara keseluruhan, maka kemungkinan Bima Sakti memiliki planet yang berpotensi menjadi habitat," jelasnya.
Planet itu, satu dari enam planet yang berputar pada bintang kecil tersebut, memiliki massa tiga hingga empat kali dari Bumi dan mengorbit setiap 37 hari, menurut perhitungan tim peneliti.
Mereka mengestimasi rata-rata temperatur planet tersebut -31 hingga -12 derajat Celsius.
Permukaan planet terkunci menghadap pada bintang, seperti Merkurius, menyebabkan satu sisi sangat panas dan sisi lainnya dingin. Temperatur yang dapat dijadikan habitat terletak pada dipinggir layaknya fajar atau senja pada planet yang berputar, seperti Bumi.
Bila planet tersebut berbatuan, seperti Bumi, kemungkinan memiliki gravitasi seperti Bumi dan air pada permukaannya, kata mereka, meski mereka tidak menemukan air pada Gliese 581g.