Ternate, Maluku Utara (ANTARA) - Khatib Usman Muhammad momentum Idul Fitri 1440 Hijriah lahirkan semangat perbedaan dijadikan sebagai sumber kekuatan, untuk melahirkan persatuan bangsa kekuatan agar dihormati bangsa lain.
"Jangan karena masalah politik membuat perpecahan, perbedaan pilihan jangan menciptakan keretakan tapi setuju berbeda dan umat Islam berada di tengah-tengah masyarakat bisa menjadi penyejuk, karena makna Idul Fitri sebagai bentuk kemenangan dalam menghindari berbagai sifat fiksi dan kelompok radikal yang bisa merusak tatanan kehidupan bernegara," kata Muhammad, saat menjadi khatib sholat Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 Masehi, di Mesjid Raya Al-Munawwar, Ternate, Maluku Utara, Rabu.
Selain itu, puasa di bulan Ramadan merupakan tanda pengabdian kepada sang pencipta melalui puasa di bulan Ramadan, menahan hawa nafsu, perbanyak zikir, istigfar, dan bersedekah agar menjadi orang bertakwa sehingga mulia kedudukan di hadapan Sang Pencipta, karena orang yang mulia adalah bertaqwa dan menghindari adanya permusuhan antar-sesama,.
Oleh karena itu, tidak selamanya fitrah menjadi orang baik kalau mendapat didikan yang baik sesuai ajaran yang baik, hindari sifat fiksi dan kelompok yang bisa merusakan semangat kebersamaan antar-umat beragama yang sudah terjaga selama ini dengan cara mengubah prilaku yang diperoleh selama Ramadan dengan menjalankan salat dan membangun semangat ukhuwah.
Sehingga di momentum Pemilu 2019 yang sudah berlalu harus menjadikan refleksi bagi umat Islam untuk memaknai semangat perbedaan dan menerima apapupun hasil pilihan rakyat.
Oleh karena itu, takbir dalam suasana Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 Masehi biasanya membuat umat senang dan sedih, kemampuan mengendalikan diri dan kepekaan sosial, karena Ramadhan melahirkan semangat kemaslahatan untuk peradaban manusia dalam mencapai kesejahtraan.
Menurut dia, dalam Idul Fitri ini harus melahirkan manusia yang peduli kepada kaum fakir, sehingga Rasulullah ingatkan kalau orang-orang teraniaya akan dikabulkan, makna Idul Fitri melahirkan kesucian selama sebulan berpuasa melahirkan rasa solidaritas antara sesama umat manusia.
"Jika perilaku kotor seperti intimidasi, korupsi mengancam disintegrasi bangsa, hendaklah pertahankan semangat sosial, zakat fitrah meski tak besar tetapi sangat bermakna dalam menjalin semangat sosial, Islam harus menebarkan kebaikan, karena kalau sudah memberikan rasa aman dan nyaman melalui kepedulian orang sekitar," kata ketua MUI Ternate itu.
Sebab, Islam mengajarkan untuk saling memberikan manfaat kepada manusia lain, sehingga hubungan antar-manusia dan sang pencipta, celakalah bagi orang yang shalat bila tidak dimbangi dengan berbuat baik kepada orang lain
Sementara itu, Ketua Unit Amil Zakat Masjid Raya Al-Munawwar Ternate, Munir Ahmad, ketika dihubungi terpisah menyatakan, untuk penerimaan zakat fitrah di masjid itu sebesar Rp38 juta, zakat maal Rp32 juta, amil Rp8 juta dan jumlah Rp70 juta dengan saldo Rp15,5 juta.
Khatib harap perbedaan menjadi sumber kekuatan bangsa
Rabu, 5 Juni 2019 11:42 WIB