Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun meterologi maritim Ambon, mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dua hingga empat meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan di Maluku
"Peringatan dini gelombang tinggi berlaku 8 hingga 9 Maret 2020, " kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ashar di Ambon, Minggu.
Menurutnya, tinggi gelombang 1,25 hingga 2,50 meter berpeluang terjadi laut Seram dan laut Arafuru bagian Barat.
Sedangkan gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi laut Banda, perairan kepulauan Sermata - Leti hingga Tanimbar, Arafuru bagian tengah dan perairan kepulauan Kei hingga Aru.
Tinggi gelombang diakibatkan pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara, umumnya dari Barat laut hingga Timur Laut dengan kecepatan 5 hingga 25 knot, sedangkan di wilayah Selatan Indonesia dari Barat daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 5 hingga 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Banda bagian Timur, laut Maluku bagian Selatan, laut Seram, perairan Fak- Fak, dan laut Arafuru bagian Timur.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan resiko tinggi keselamatan pelayaran.
Risiko tinggi untuk perahu nelayan, menurut BMKG jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter. Kapal Tongkang 16 knot dengan tinggi gelombang 1.5 meter.
Sementara risiko tinggi untuk kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, dan kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, risiko tinggi jika menghadapi kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi untuk tetap waspada, " katanya.
BMKG: Waspadai gelombang tinggi di laut Maluku
Minggu, 8 Maret 2020 18:41 WIB