Ternate (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Maluku Utara (Malut), mewajibkan seluruh peserta dan undangan hadir dalam Musda Partai Golkar untuk menggunakan masker, guna mengantisipasi mewabahnya virus COVID-19.
"Kami telah instruksikan ke seluruh kader dan simpatisan Partai Golkar agar mentaati ketentuan selama Musda, karena in merupakan upaya dalam pencegahan virus COVID-19," kata Ketua DPD I Partai Golkar, Alien Mus di Ternate, Rabu.
Dia menyatakan, dalam pelaksanaan Musda, pihaknya telah menyediakan ribuan masker dan antiseptic di ruangan Musda Golkar, agar undangan dan peserta dapat menggunakannya.
Selain itu, kata Alien, sebagi anggota DPR-RI, dirinya meminta agar masyarakat dapat menjaga kesehatan dan mengkonsumsi berbagai kebutuhan seperti jahe, temulawak, kelapa muda, guna mencegah virus corona.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar pemda kabupaten/kota menyediakan anggaran darurat untuk melakukan sosialisasi dan kebutuhan dalam penanganan mewabahnya virus corona.
Sementara itu, sejumlah pemda kabupaten/kota melakukan jalur koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) guna memilihat kesiapan Dinkes dalam kesiapan mencegah virus corona dan melakukan pengecekan masker di berbagai apotek yang ada di Ternate, tetapi harga masker di Ternate sangat melabung tinggi, dan ada juga sebagian apotek terjadi kekosongan masker.
Dirinya berharap agar pemda intensif melakukan sosialisasi di setiap lurah terkait dengan kebersihan dan cara mencuci tangan yang benar.
Sementara itu, sejumlah Pimpinan OPD dan Anggota DPRD Halut dan masyarakat Halut terancam di karantina jika kembali dari wilayah yang terinfeksi COVID-19, hal ini sesuai dengan kesepakatan dari pemerintah daerah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona di Halut.
Sekkab Halut, Fredy Tjuanda ketika dikonfirmasi terpisah menyatakan, telah siapkan tempat karantina di Rumah dinas Bupati Halut, bagi pejabat, staf, maupun masyarakat yang datang dari daerah terinveksi Corona.
Sedangkan, terkait nama pejabat teras yang saat ini berada di luar daerah yang menjadi wilayah terinfeksi COVID-19 ada Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Wenas Rompis, Sekretaris DPRD Abdul Azis, Ketua DPRD Julius Dagilaha, dan beberapa pegawai, serta staf.
Dia menyatakan bahwa mereka bakal menjalani karantina jika balik dari luar daerah dan kalau mereka datang, akan dikarantina dengan tempat telah disediakan.