Saumlaki (ANTARA) - Seorang penumpang asal bandar udara Surabaya yang hendak menuju Saumlaki, kabupaten Kepulauan Tanimbar, provinsi Maluku ditahan petugas kesehatan KKP Bandar Udara Pattimura Ambon, Sabtu(28/3) siang karena suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celcius.
Informasi yang diterima ANTARA menyatakan, pria tersebut bernama Asmad. Dia bersama 41 orang temannya tiba di Ambon dari Surabaya dengan pesawat Lion Air JT890. Saat hendak berangkat ke Saumlaki dengan penerbangan lanjutan yakni Wings Air IW1516, penumpang atas nama Asmad ini terpantau suhu tubuhnya mencapai 38.8°.
Setelah ditangani petugas kesehatan Bandara Pattimura Ambon, Asmad dinyatakan tidak bisa melanjutkan penerbangan ke Saumlaki karena diduga terinfeksi COVID-19. Ia kemudian dirujuk ke RST Ambon.
Danlanal Saumlaki Letkol Laut (P) Hartanto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
Asmad dan 41 orang rekannya adalah tenaga kerja dari PT. Matra Naluri Muda Surabaya, yang mengerjakan pembangunan Dermaga TNI AL Pangkalan Saumlaki Tahap II.
Danlanal Hartanto mengatakan, "Benar, pekerja Dermaga TNI AL di Saumlaki berangkat dari Surabaya tujuan Saumlaki transit Ambon berjumlah 42 orang, menggunakan pesawat Lion Air, kemarin. Saat turun di bandara Ambon, satu orang menunjukkan suhu yang tinggi sehingga ditahan pihak bandara dan didampingi oleh seorang teman dekatnya" katanya di Saumlaki, Ahad.
Hartanto menjelaskan, saat memasuki bandara Juanda Surabaya, para pekerja tersebut sudah melewati screening dan dinyatakan bisa terbang ke Ambon.
Setelah memperoleh informasi itu, dirinya beserta tim Lanal Saumlaki menunggu para pekerja tersebut di bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki untuk dilakukan double screening serta membantu pihak bandara menyemprotkan cairan disinfectant .
"Setelah selesai screening dan penyemprotan cairan disinfectant, mereka saya bawa ke posko untuk screening lagi dan pendataan. Selesai dari posko, mereka saya bawa ke Lanal untuk karantina super ketat selama 14 hari ke depan," ujarnya.
Hingga kini, kondisi 40 orang tenaga kerja tersebut terpantau masih normal. Pihak Lanal akan terus mengobservasi 40 orang tersebut setiap hari.
"Yang harus kita tracing adalah apakah ada penumpang lain dari Surabaya tujuan Saumlaki selain dari 40 orang yang saya karantina," tandas Danlanal.
Satu pekerja proyek Lanal Saumlaki dikarantina di Ambon, diduga terinfeksi COVID -19
Minggu, 29 Maret 2020 17:43 WIB