"Memaskui hari ulang tahun yang ke-75 ini, masih banyak problematika baik dalam bidang pembangunan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan," kata Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury di Ambon, Rabu.
Penegasan Lucky disampaikan saat memimpin rapat paripurna istimewa DPRD Maluku dalam rangka Hari Ulang Tahun provinsi Maluku ke-75 yang dihadiri Gubernur Maluku, Murad Ismail, Wagub Barnabas Orno, serta sejumlah pimpinan SKPD dan tokoh agama.
Menurut dia, masyarakat Maluku sudah cukup lama berada pada situasi dan kondisi yang tertinggal dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kemiskinan masyarakat yang dialami provinsi
Masih ada ratusan ribu kepala keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni, serta terdegradasinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, membuat masyarakat Maluku tertinggal.
"Kalau kita tidak segera melakukan pembenahan diri menyongsong masa depan anak-anak cucu, maka tidak akan terjadi kemajuan di segala bidang," tegas Lucky.
Sedangkan, Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, kerja nyata yang dituntut saat ini adalah bagaimana Pemda, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat bisa bergerak bersama-sama.
"Untuk mendorong perbaikan Maluku pada bidang-bidang strategis seperti infrastruktur, jaringan transportasi, dan mobilitas antardaerah, perikanan, pariwisata, Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian, pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Dikatakan, pandemi COVID-19 menjadi tantangan yang serius di tengah-tengah ancaman krisis global yang melanda dunia saat ini.
"Ini adalah sebuah realitas namun kita tidak boleh menyerah untuk membangun Maluku yang berkelanjutan," tandasnya.
Dalam semangat itulah maka Gubernur mengajak pimpinan dan anggota DPRD sebagai mitra sejajar untuk bersama-sama membangun koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dengan pemerintah pusat, jajaran kementerian, lembaga pemerintah baik BUMN maupun BUMD, dan seluruh stakeholder lainnya, guna berkontribusi bagi Maluku.